Rusia dan Ukraina di Jurang Peperangan, Turki Bangun Strategi
Memanasnya hubungan Rusia dengan Ukraina mendapat perhatian Turki. Bahkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyatakan, siap menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina yang kini berada di jurang peperangan
“Kami tidak akan menerima kerusuhan di wilayah tersebut. Kami ingin perdamaian menang dan kami siap melakukan bagian kami,” ungkap Erdogan kepada wartawan setelah Shalat Jumat dilansir dari laman Reuters, Senin 24 Januari 2022.
Menurut Erdogan, segala jenis pendudukan atau pecahnya peperangan merupakan ancaman besar bagi perdamaian regional. Itu, juga menekankan Turki memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina.
Siap Kunjungi Moskow
"Saya akan mengunjungi Kyiv dalam waktu dekat dan juga mengunjungi Moskow," kata Erdogan, Jumat lalu.
Upaya diplomatik terus mengurangi ketegangan yang meningkat antara Rusia dan Barat, dengan semua mata kembali tertuju pada perbatasan Rusia-Ukraina dan wilayah garis depan.
Rusia dituduh telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Itu, diduga sebagai sebuah langkah yang telah memicu kekhawatiran Barat bahwa Moskow dapat merencanakan serangan militer lain terhadap negara tetangga bekas Soviet itu.
Advertisement