Rusia akan Balas Sanksi AS
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengecam Kongres Amerika Serikat yang mengeluarkan legislasi sanksi kepada Rusia. Dia memperingkatkan bahwa Rusia akan mengambil langkah balasan.
Berbicara pada program "This Week" ABC, Ryabkov menunjuk RUU yang diloloskan Kongres Kamis lalu bahwa sanksi kepada negaranya adalah "aneh dan tak bisa diterima".
"Jika pihak AS memutuskan untuk bergerak lebih jauh, ke pemburukan, maka kami akan menjawabnya. Kami akan menjawabnya dengan segala cara. Kami akan membalas," kata dia seperti dikutip Reuters.
Pernyataan Ryabkov keluar setelah Jumat lalu Rusia memerintahkan AS untuk memangkas ratusan staf diplomatiknya dan akan menyita dua properti diplomatik AS sebagai jawaban atas sanksi baru yang hampir dengan suara mutlak disetujui baik DPR maupun Senat AS.
Ryabkov membenarkan penyitaan kedua properti AS di Rusia itu sebagai balasan atas RUU itu, namun dia menolak menyatakan langkah-langkah berikutnya Rusia jika AS terus menerapkan tekanan.
"Kami bukan penjudi. Kami orang yang mempertimbangkan segalanya dengan serius sekali dan sangat bertanggung jawab. Namun saya bisa memastikan Anda bahwa opsi-opsi lain sudah tersedia di meja," kata dia.
Hubungan AS-Rusia kian tegang setelah badan-badan intelijen AS menyimpulkan Rusia telah mengintervensi Pemilu AS dengan cara mendeskreditkan Hillary Clinton guna membantu Presiden Donald Trump memenangkan Pemilu tahun lalu.
Rusia membantah tudingan ini. Namun jaksa penyelidik khusus Robert Mueller yang mantan direktur FBI kini sedang menyelidiki dugaan kolusi tim kampanye Trump dengan Rusia. Kubu Trump membantah keras tudingan kolusi dengan Rusia ini.(ant)