Rusak, Jalan Antar Kecamatan di Jombang Jadi 'Sirkuit Mandalicin'
Rekayasa lalu lintas dampak proyek pembangunan jembatan Ploso terasa dampaknya di musim hujan. Kerusakan jalan mulai dialami sejumlah ruas penghubung kecamatan, yang menjadi rute alternatif. Seperti yang terpantau di Jalan Raya Tapen, penghubung Kecamatan Kudu dengan Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.
Seperti yang terpantau Senin 15 November 2021, kendaraan lebih dari dua sumbu melintasi jalan yang sebenarnya tidak layak dilewati karena tidak sesuai kelasnya. “Terpaksa lewat jalan ini karena di depan biskop lama (Ploso) ada pengalihan arus,” ungkap Suparman, salah satu sopir asal Surabaya.
Ia mengaku sedang dalam perjalanan menuju Kecamatan Ploso, menggunakan rute Mojokerto-Ploso. Idealnya, kendaraan yang ia kemudikan melewati simpang tiga Ploso. Namun karena ada pengalihan arus akibat adanya pembangunan jembatan baru, ia terpaksa harus beralih ke jalur lain.
“Dari Tapen nanti masuk ke Kabuh. Terus lewat perempatan belok kiri arah ke Ploso. Baru setelah itu ke barat menuju Jatikalen,” lanjutnya. Yang menjadi masalah, kondisi Jalan Raya Tapen saat ini rusak berat. Banyak lubang yang tidak terlihat karena tertutup genangan air hujan dan juga menjadi sangat licin. “Mau bagaimana lagi, adanya cuma jalan ini,” tambahnya.
Agar tak semakin banyak pengendara yang terjatuh akibat terperosok lubang, warga setempat menutupnya dengan tanah uruk. “Kami gunakan material seadanya. Tapi kalau lubangnya terlalu besar dan luas, kami pasang pohon pisang supaya tidak dilewati pengendara,” ungkap Vivin Apriliyanto, Kepala Dusun Dukuh, Desa Sidokaton, Kecamatan Kudu.
Vivin menyatakan hujan yang mengguyur sejak awal November membuat lubang jalan menjadi tertutup air. “Kalau dulu waktu masih kemarau, jalan hanya bergelombang saja. Tapi sekarang sudah jadi kolam,” imbuhnya. Tak sedikit pengendara yang terjatuh akibat terperosok lubang. “Kami berharap ada tindakan dari dinas terkait, kondisi jalan sudah semakin parah,” pungkasnya.
Pengalihan arus akibat pembangunan jembatan baru Ploso sendiri dimulai 27 Maret 2021, atau sejak adanya pemasangan tiang pancang sisi utara sungai Brantas. Proyek jembatan baru Ploso bersumber dari APBN dengan nilai mencapai Rp 125 miliar, di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pemenang lelang dalam proyek ini adalah PT Waskita Karya. Jembatan baru Ploso ini akan menjadi penghubung baru wilayah Jombang dengan daerah-daerah di pantai utara Jawa. Pembangunan jembatan baru dilakukan menyusul kondisi jembatan lama yang sudah tidak layak.