Rumahnya Digarong Anaknya, Ibu di Bantul Terima Bantuan Bupati
Ibu tunggal di Bantul, Paliyem, melaporkan anaknya sendiri, DRS, 24 tahun. Sebabnya, DRS tega mencuri perabotan rumah milik ibunya, untuk kebutuhannya bersama pacarnya. Kisah ini membuat Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ingin membantu mengirim perkakas dapur dan kebutuhan Paliyem lainnya.
Bantu Warga Bantul
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mendatangi Paliyem, Selasa 7 Desember 2021. Abdul Halim menyampaikan keinginannya untuk membantu kebutuhan Paliyem, usai perabotan di rumahnya dijual oleh anaknya, DRS.
Sementara suami Paliyem baru saja meninggal dengan mewariskan tanggungan kredit utang di bank.
DRS sendiri kini ditahan dengan dijerat pencurian dalam keluarga, setelah dilaporkan oleh Paliyem.
Bupati Bantul pun berencana untuk mengirimkan peralatan memasak hingga tempat tidur untuk Paliyem. "Ya nanti kita lihat saja perkembangannya seperti apa, ya. Yang penting bagaimana kehidupan ibu Paliyem bisa kembali normal, wajar," katanya dikutip dari detik.com.
Rencananya ia akan membantu alat masak, serta tempat tidur. Kebutuhan pokok yang menurutnya harus segera dimiliki oleh Paliyem.
Meminta agar Cabut Laporan
Selain membantu, Bupati Bantul juga meminta agar Paliyem mencabut laporannya di kepolisian. Halim berharap agar Paliyem yang sudah memaafkan anaknya, mau mencabut laporan di kepolisian mengingat DRS adalah anak semata wayang Paliyem.
"Kalau kita yakin ada perubahan yang signifikan ya kita mohonlah kepada Bu Paliyem untuk mencabut laporan. Jarang kan ada orang tua menuntut secara hukum anaknya, apalagi hubungan orang tua dan anaknya itu selamanya, dan itu tidak boleh putus," katanya.
Namun ia menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Paliyem untuk mencabut atau meneruskan laporannya.
Paliyem Kecewa
Sementara, Paliyem sendiri mengaku tak ingin mencabut laporan yang dilayangkan untuk memidanakan anak semata wayangnya.
Paliyem mengaku, sikap anaknya tak pernah berubah. Ia pun khawatir jika anaknya bebas akan kembali menjadi beban hidupya dengan berbagai permintaan yang sulit diberikan.
Paliyem tegas ingin memenjarakan anaknya agar DSR jera dan menghargai apa yang dimiliki.
"Nanti minta motor, HP, uang siapa yang mau kasih, saya saja pendapatannya tidak tentu. Kalau tidak punya uang nanti dia melakukan hal yang sama lagi bagaimana," katanya.
Anak Garong Rumah Ibunya
Sebelumnya, D, pemuda Bantul berusia 24 tahun nekat menjual semua perabotan di rumah ibunya, demi foya-foya dengan teman perempuannya.
D yang menganggur mulai menjual perabotan rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta menyenangkan kekasihnya. Sejak 14 Oktober, D mulai menjual isi rumah ibunya di Bantul.
Dimulai dari almari, meja, kursi, bahkan hingga daun pintu dan pintu. Puncaknya pada 8 November, genting rumah pun diturunkan dan dijual pada tengkulak.
Semua dilakukan ketika ibu D sedang membanting tulang, bekerja menjadi pembantu rumah tangga di daerah lain di Bantul.
Tindakan D mencuri perabotan rumahnya berhenti setelah tetangganya melihat genting di rumah Paliyem diturunkan dan diangkut naik pickup. Tetangga kemudian menelepon Paliyem yang jarang pukang karena bekerja di Bantul.