Rumah Penjual Kelapa di Jember Dilempar Batu Tengah Malam
Pasangan suami istri di Jember menjadi sasaran teror. Hal itu dialami Rudi dan istrinya, pada Selasa, 17 Oktober 2023 tengah malam. Insiden tersebut membuat keduanya tersentak bangun dari tidur lelapnya.
Mereka kaget mendengar bunyi benda jatuh dari atas atap rumahnya. Pasangan suami istri itu pun bergegas membangunkan dua orang putranya. Sebisa mungkin mereka menyelamatkan diri keluar dari rumah.
Setelah berusaha menenangkan diri, Rudi bersama istri dan kedua anaknya mengecek kondisi lokasi sumber suara itu terdengar.
Ia melihat atap rumahnya bolong dan kaca bagian depan juga hancur. Terlihat sejumlah batu bata yang berserakan di dalam rumah bercampur puing-puing reruntuhan dan pecahan kaca.
Dari sejumlah batu bata yang melayang ke rumah korban, salah satu di antaranya mengenai korban. Rudi terkena lemparan batu di bagian kaki, namun hanya mengalami lecet.
Keluarga kecil yang bekerja sebagai penjual kelapa dan hasil pertanian itu sama sekali tidak menyangka, rumah yang mereka anggap aman kini telah berantakan.
Rumah yang beratap genteng dengan kerangka bambu itu rusak setelah dilempari dengan batu bata oleh orang tak dikenal.
Dalam rekaman video amatir yang beredar, sempat ada dugaan bahwa pelaku lebih dari dua orang. Korban sempat mengira bahwa para pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa. Selama ini korban merasa tidak pernah memiliki masalah dengan orang lain.
Atas kejadian itu, korban melapor ke Polsek Bangsalsari. Polisi sejauh ini masih melakukan upaya penyelidikan.
“Kami masih melakukan upaya penyelidikan. Kalau melihat tingkat kerusakan pada rumah korban, pelakunya dimungkinkan lebih dari dua atau tiga orang. Kesaksian korban sempat melihat ada satu orang pelaku, namun saat itu kondisi gelap,” kata Kanitreskrim Polsek Bangsalsari, Aiptu Dedy Ilyas saat dikonfirmasi Kamis, 19 Oktober 2023.
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban yang sehari-hari berjualan kelapa muda dan hasil pertanian itu tidak pernah ada masalah dengan orang lain. Sehingga motif para pelaku melancarkan aksinya sampai saat ini belum diketahui. Polisi juga belum mengetahui total kerugian yang dialami korban akibat kejadian itu.
Dari beberapa saksi yang diperiksa polisi, tidak satu pun yang melihat dan mengetahui ciri-ciri pelaku. Sebab, posisi rumah korban memang berada di area persawahan dengan jarak yang cukup jauh dari rumah tetangga.
Rumah korban berdempet dengan satu rumah di sampingnya. Namun, yang menjadi sasaran pelaku hanya rumah korban.
“Sementara dari informasi yang kami gali hanya dari saksi korban. Menurut informasi, ada cerita versi lain, hanya saja kami belum bisa memastikan. Silakan bisa mencari sendiri informasi lain, barangkali memang ada,” pungkasnya.
Advertisement