Rumah Keluarga Mantan Bupati Blitar Mak Rini Digeledah Kejaksaan, Mantan Wabup Siap Bersaksi
Upaya Kejaksaan Negeri (Kejari) membongkar kasus dugaan korupsi pembangunan DAM Kali Bentak di Kabupaten Blitar terus berlanjut. Usai menggeledah dua rumah milik kakak kandung dari mantan Bupati Rini Syarifah, giliran mantan Wabup Rahmat Santoso dipanggil sebagai saksi.
Mantan Wabup Bitar, Rahmat Santoso membenarkan jika dirinnya mendapatkan panggilan dari Kejari Blitar sebagai saksi terkait dugaan tindak pidana korupsi pembangunan DAM Kalibentak pada satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Proyek sebesar Rp4,9 Milar ini bersumber dari APBD 2023.
"Ya benar, saya mendapatkan panggilan dari Kejari sebagai saksi. Jadwal awal hari Rabu kemarin tapi saya minta diundur hari Senin atau Rabu besok. Sekarang saya masih di Jakarta ada pekerjaan yang tidak bisa saya tinggal," ujar Rahmat Santoso, saat dihubungi via telp pada, Jumat 14 Maret 2025.
Dipastikan Rahmat Santoso, dirinya akan memenuhi panggilan Kejari Blitar untuk memberikan keterangan terkait pembangunan DAM Kalibentak maupun proyek lain yang diketahui selama menjabat Wabup pada periode 2021-2023. Diketahui, Rahmat Santoso memilih mundur dari wabup sebelum masa jabatan berakhir.
"Pasti saya datang dan akan memberikan keterangan yang saya ketahui selama menjabat wakil bupati. Mudah-mudahan bisa membantu upaya penegakan hukum yang sedang dilakukan Kejari. Tidak akan saya kurangi atau saya tambahi," ujarnya.
Ditambahkan Rahmat Santoso, dirinya mengapresiasi keberanian Kejari Blitar untuk membongkar kasus dugaan korupsi DAM Kali Bentak yang sudah ditetapkan satu tersangka, yaitu MB, Direktur CV Cipta Graha Pratama, perusahaan yang bertanggung jawab sebagai pelaksana proyek tersebut.
Tidak menutup kemungkinan, Kejari Blitar juga sedang berupaya membongkar dugaan kasus korupsi lain yang melibatkan berbagai dinas. Sebelumnya, banyak demo yang digelar masyarakat Blitar terkait kasus di Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) maupun di Dinas Pendidikan.
"Semoga ini menjadi pintu awal untuk membongkar kasus-kasus lain. Dulu saya juga ada masalah sewa rumah dinas Wabup, tapi tidak disentuh. Ke depan pemimpin Blitar harus benar-benar memperhatikan proyek-proyek untuk kepentingan rakyat, jangan sampai dibuat main-main," harapnya.