Rumah di Banyuwangi Dibobol Saat Tarawih, Sudah Kedua Kalinya
Pencurian di rumah, Saenah, 77 tahun, warga Lingkugan Krajan, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi ternyata bukan kali pertama kali terjadi. Sebelumnya, rumah perempuan ini juga disatroni maling.
Menurut cucu Saenah, Eka Prasetya, 33 tahun, aksi pencurian yang sebelumnya terjadi sekitar sebulan lalu. Pelaku juga naik melalui atap dan kemudian menjebol plafon kamar.
“Kejadiannya sekitar sebulan yang lalu, tapi karena kerugiannya tidak terlalu besar tidak laporan Polisi,” jelasnya saat mengantar Saenah ke Polsek Glagah, Selasa, 12 Maret 2024.
Eka menyebut, saat itu pelaku menjebol plafon dipojok bagian barat selatan. Kalau kejadian kali ini plafon yang dijebol di bagian timur utara.
Eka yang saat ini tinggal di Kelurahan Lateng, Banyuwangi, menjelaskan, saat itu, barang yang hilang adalah uang tunai Rp700 ribu dan satu unit HP android yang baru dibelikan keluarga untuk mempermudah komunikasi dengan video call. “Baru sekitar seminggu dibelikan, terus ada kejadian itu,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Saenah menyebut, HP tersebut hilang beserta dengan dos booknya. Padahal HP dan dos book di letakkan di tempat yang berbeda. Selain itu, kata Saenah, pelaku juga mengambil 6 slop rokok jualannya. “Dari enam slop itu ada beberapa yang sudah terjual,” terangnya.
Pada kejadian kali ini, Saenah yang selama ini tinggal sendirian memutuskan untuk melaporkan apa yang dialaminya. Dia ingin Polisi bisa segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya. “Saya ingin pelakunya ditangkap dan dihukum setimpal,” ujarnya.
Untuk diketahui, rumah Saenah dibobol maling pada Senin, 11 Maret 2024 malam. Saat kejadian, nenek ini sedang menjalankan ibadah Salat Tarawih di Masjid tak jauh dari rumahnya. Dia mengaku malam itu berangkat lebih awal. “Saya tidak bisa jalan dengan cepat, biar tidak telat saya berangkat lebih awal,” bebernya.
Sepulang dari Salat tarawih, nenek ini kaget melihat dompet yang biasa disembunyikan di bantal sudah berada di kasur. Setelah dicek isinya sudah hilang. Begitu juga dompet tempatnya menyimpan uang yang lebih besar turut hilang. Dompet ini digantung didinding dan ditutupi sajadah serta rukuh. “Isinya uang Rp4 juta dan gelang emas 10 gram,” pungkasnya.