Rudal Rusia Nyasar ke Kota Zhytomyr Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memutuskan melakukan invasi skala penuh ke Ukraina sejak Kamis, 24 Februari 2022. Hingga kini, Rabu 2 Maret, belum ada tanda-tanda perang akan berakhir. Bahkan perundingan yang dilakukan delegasi Rusia dan Ukraina pada Senin, 28 Februari lalu pun menemui kebuntuan.
Rusia pun terus mengintensifkan serangan ke negara yang dipimpin Presiden Volodymyr Zelensky itu. Terbaru, Kota Zhytomyr, Ukraina dibom Rusia. Sirine terdengar meraung-raung. Petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api setelah kota tersebut digempur dengan serangan bom dari udara.
Bangunan tempat tinggal warga banyak yang hancur. Tim penyelamat berusaha membongkar puing-puing dan memadamkan api. Sejauh ini empat orang dinyatakan tewas akibat serangan tersebut, satu di antaranya adalah anak-anak.
“Empat orang telah meninggal. Termasuk seorang anak,” ujar Anton Gerashchenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina melalui Telegram.
Menurut Anton Gerashchenko, bangunan tempat tinggal di dekat pangkalan Brigade Lintas Udara ke-95 di Zhytomyr, 120km (75 mil) barat ibukota Kyiv, telah dibakar, mengklaim serangan itu berasal dari Belarus.
Balai kota Kharkiv hancur akibat penembakan pasukan Rusia. Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta.
Tank T-72 Melontarkan Bom Thermobaric
Sejumlah alutsista negeri Beruang Merah (julukan Rusia) dikerahkan untuk berperang. Salah satunya adalah tank T-72 dengan sistem peluncur TOS-1 yang bisa melontarkan bom thermobaric.
Dikutip dari berbagai sumber, peluncur bom thermobaric TOS-1 Buratino itu di-install di tank tipe T-72. Tank T-72 merupakan alutsista peninggalan dari Uni Soviet yang telah diproduksi sejak 1971. Awalnya, tank ini bernama T-62, lalu berkembang menjadi T64-A, T-72, dan kemudian menjadi T-90.
Tank seberat 41,5 ton ini memiliki dimensi panjang 9,35 meter, lebar 3,95 meter, dan tinggi 2,23 meter. T-72 ditenagai mesin diesel V12 yang menghasilkan tenaga mencapai 780 dk dan memiliki kecepatan maksimum 60 km/jam. Dengan tangki kapasitas 1.200 liter, tank ini bisa melaju sejauh 460 km.
Kendaraan tempur utama buatan Uralvagonzavod (UVZ) ini bisa dipasang dengan berbagai sistem persenjataan sesuai kebutuhan, termasuk di-install peluncur bom thermobaric TOS-1 Buratino.
TOS-1 Buratino sendiri merupakan sistem peluncur roket kaliber 220 mm. Dalam setiap TOS-1, terdapat sekitar 24 buah roket yang bisa menjangkau jarak antara 500 meter hingga 3.500 meter.
Menyoal bom thermobaric yang diangkut TOS-1, memiliki daya hancur yang luar biasa berbahaya bagi manusia. Betapa tidak, bom ini bisa memberikan dampak antara 200-300 meter dari zona ledakan.
Di luar zona ledakan, gelombang tekanan kuat yang terjadi dari ledakan bisa meremukkan tulang, merusak mata, menimbulkan pendarahan internal dan kerusakan telinga, gangguan pencernaan, serta gangguan organ internal lainnya. Bahkan, oksigen bisa terserap dari paru-paru sehingga korbannya kolaps dan tewas.