Ruang Isolasi Penuh, Selandia Baru Stop Arus Kepulangan Warganya
Maskapai penerbangan milik Selandia Baru akan menghentikan pemesanan tiket ke negaranya selama tiga minggu kedepan. Langkah ini dilakukan lantaran fasilitas isolasi di negara itu telah penuh dan pemerintah belum bisa menyediakan tempat baru.
Diketahui ribuan warga Selandia Baru kembali ke negaranya. Jumlah warga yang pulang meningkat akibat pandemi covid-19 secara global semakin memburuk. Sementara Selandia Baru mulai membuka kembali aktivitas ekonominya dan menyiapkan tahapan new normal.
Dilansir dari Reuters, Air New Zealand mengatakan telah menghentikan penerbangannya selama tiga minggu, dan akan menyelaraskan kedatangan harian dengan kapasitas isolasi yang tersedia. Namun layanan penerbangan dengan tujuan internasional tak akan terdampak akibat keputusan ini.
Pemerintah setempat mengatakan berhentinya layanan tiket di Air New Zealand berlangsung agar pemerintah mampu menjamin ketersediaan fasilitas isolasi yang aman bagi penduduknya, kata Menteri Perumahan Megan Woods.
"Jumlah warga Selandia Baru yang pulang meningkat akibat pandemi covid-19 yang memburuk," katanya. "Hal yang paling kami butuhkan adalah membangun isolasi sesuai dengan kebutuhan." Pemerintah juga sedang berupaya melibatkan maskapai lain, untuk mengatur arus kepulangan warganya.
Seperti diketahui, hingga saat ini perbatasan Selandia Baru masih ditutup bagi warga asing. Sementara penduduk setempat harus menjalani isolasi selama 14 hari ketika pulang ke Selandia Baru. Saat ini, terdapat 6.000 orang di 28 fasilitas isolasi. Pemerintah sedang meningkatkan daya tampung fasilitas isolasi di beberapa pekan kedepan.
Selandia Baru sendiri kini memiliki 22 kasus aktif covid-19, yang semuanya berasal dari penduduk yang baru pulang ke negaranya. Tak diketahui pula sumber penularannya. Total tercatat 1.186 kasus dengan 22 kematian.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jacinda Ardern sempat mengumumkan jika Selandia Baru telah berhasil mengalahkan virus corona di awal Juni. Namun, tak lama berselang, dua perempuan memiliki hasil positif tak lama setelah dipulangkan dari fasilitas karantina di perbatasan. Imbasnya, Ardern segera meminta militer untuk mengatur fasilitas isolasi di perbatasan. Selain itu, menteri kesehatan setempat juga mengundurkan diri karena blunder dengan kejadian di perbatasan itu.