Ruang Isolasi Kotor, Kepala UPT Asrama Haji Marah
Sebuah akun Twitter @swimmin_dory membagikan pengalaman kurang menyenangkan saat menjalankan isolasi Covid-19 di Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo. Akun tersebut mengaku sedih karena dipaksa menjalani isolasi di tempat yang tidak higienis dan alur tidak clear.
Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sugianto mengungkapkan rasa kekecewaannya terhadap Pemkot Surabaya.
"Saya sedih dan marah kepada Pemkot. Yang pasti video yang beredar dari salah satu pasien tersebut memang benar," kata Sugianto.
Sebelum video ini beredar, pihaknya sudah beberapa kali mendapati ruang isolasi Asrama Haji kotor. Ia pernah mendapati ada tikus di dalam kulkas dan korden yang tidak pernah dicuci selama dua tahun.
"Pernah saya cek, kulkas ada isinya tikus. Berarti kan memang tidak dibersihkan. Korden 2 tahun tidak dicuci, sampai saya lepas paksa untuk dicuci. Kalau tidak saya lepas mungkin tidak dicuci," kata Sugianto.
Menurutnya, sesuai SOP maksimal satu bulan sekali korden harus dicuci. Ia berharap, dengan kabar ini pemkot semakin sadar dan tahu kewajiban serta tugasnya. Karena sudah ada perjanjian di awal peminjaman gedung untuk isolasi pasien Covid-19.
"Ini kan gedung punya kami dipinjam pemkot, di perjanjian seharusnya peminjam bertanggung jawab. Sekecil apa pun kerusakan gedung harus diperbaiki," kata Sugianto.
Sugianto merasa kesal lantaran keluhan ini baru direspons setelah viral di sosial media. Sebelumnya, pihaknya juga sudah menyampaikan keluhan pada pemkot tapi kurang ditanggapi.
"Saya makin sedih dan gregetan dengan pemkot. Ini barusan saya pantau di grup, pemkot sudah mulai respons. Kemarin rapat terakhir saya sudah ngomong," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya Ridwan Mubarun, meminta maaf atas kekecewaan pasien tersebut. Ia mengakui kondisi fasilitas Asrama Haji banyak yang rusak. "Mohon maaf kalau mungkin agak kecewa," kata Ridwan saat dikonfirmasi.
Saat ini, katanya, pihak Cipta Karya sedang melakukan proses perbaikan. Ridwan juga mengakui, selama hampir 2 tahun tidak ada perbaikan. Oleh karena itu, saat ini pihaknya mulai memperbaiki demi kenyamanan pasien.
"Banyak yang rusak. Sekarang ini sambil jalan semua dalam proses perbaikan. Mungkin saat orang tersebut datang, kondisi belum rapi. Ketika kasus mulai naik Januari, Cipta Karya sudah bergerak memperbaiki," katanya.
Pihaknya mengungkapkan, akan melakukan proses perbaikan sembari menunggu pasien yang masuk untuk menjalankan isolasi. Pihaknya juga meminta maaf karena telah melupakan fasilitas.
"Bulan November-Desember kasus landai. Hanya sedikit yang digunakan. Mohon maaf kita agak melupakan, ketika kasus ini naik, baru dicek ternyata banyak yang rusak. Ini langsung kita perbaikan," katanya.