RSUD Tulungagung Raih Penghargaan di Uni Emirat Arab
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak Tulungagung Jawa Timur meraih prestasi Internasional. RSUD yang dipimpin dr Supriyanto SpB Mkes, sebagai inisiator The New Concept Hospital Management of Tulungagung "Dr. Iskak General Hospital" combined with PSC.
Predikat Internasional tersebut, didapat dr Supriyanto SpB Mkes, yang juga sekretaris dewan pakar ISNU Kabupaten Tulungagung, pada 8 November 2019 waktu Oman dan dinobatkan pada acara International Hospital Federation Congress and Award ke 43 di Oman Convention and Exhibition Centre Muscat - Uni Emirat Arab dengan disaksikan oleh perwakilan Direktur Rumah Sakit seluruh dunia.
Humas RSUD dr Iskak Tulungagung H. Moh. Rifai saat mendampingi direkturnya dr Supriyanto mengatakan, penghargaan ini merupakan capaian yang luar biasa dan sangat membagakan. Baik nasional maupun bagi daerahnya.
"Alhamdulillah...keberhasilan ini merupakan capaian luar biasa yang membanggakan bagi kami," ujar Rifai, dalam keterangan Minggu 10 November 2019.
Dengan adanya penghargaan internasional ini, lanjut Rifai, tidak membuat lembaganya merasa tinggi hati.
"Akan tetapi kami akan tetap meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat banyak. Keberhasilan ini justru memicu kami untuk meningkat pelayanan terbaik untuk warga dan masyarakat, " ungkap Rifai yang juga Ketua PC ISNU Kabupaten Tulungagung itu.
Dijelaskan perihal inovasi mandiri yang dilakukan RSUD Dr. Iskak Tulungagung, antara lain sebagai berikut:
1. PSC (Public Safety Centre).
Mempercepat akses Ruang dan waktu maupun keuangan bagi pasien. Aplikasi untuk monitoring dan Treatment pasien di luar rumah sakit (breaking through the wall seluruh pelayanan Rumah sakit) sehingga menyatukan pasien pre dan post Hospital dengan seluruh profesional pemberi asuhan pasien(mantau pasien pulang dsb). Juara satu IndoHcf 2017. Diadopsi Kemenkes jadi program nasional dan melahirkan National Command Centre. Meraih Gold Winner International Hospital Congress and Award 2019 ke 43 kategori Corporate Social Responsibility.
2. LASKAR (Layanan Sindrom Koroner Akut Terintegrasi)
Untuk menekan respon time serangan jantung , menurunkan mortalitas serangan jantung sampai 50% dan berbiaya murah. Juara satu IndoHcf tahun 2019.
3. SiMONIK (Sistem Pengadaan/ Management Obat Elektronik)
Sebuah sistem pengadaan obat yang menjamin pemakaian obat generik dan meminimalisir keterlibatan orang dengan Pabrik obat maupun rekanan/PBF.
4. SiPOETRI (Sistem Pendaftaran Pasien On line Tanpa Antre)
Berbasis seluruh moda komunikasi, dari SMS sampai digital berbasis android, sehingga memberikan kepastian pasien tentang jadwal diperiksa dokter di poliklinik dan menghilangkan antrian panjang di loket pendaftaran poliklinik
5. SiTOLE (Sistem Pendaftaran Pasien Nutul Dewe) alias pakai anjungan mandiri, termasuk Cetak SEP sendiri. Menghilangkan antrean panjang di loket pendaftaran poliklinik
6. Si Jempol Sakti ( Sistem Identifikasi biometrik pasien berdasarkan data biometrik e-KTP seluruh penduduk Indonesia).
Untuk akurasi data pasien dengan kartu kepesertaan BPJS agar tidak terjadi “penyewaan dan jual beli kartu kepesertaan BPJS “ serta menjamin keakuratan data pasien rumah sakit. Pasien tidak perlu membawa kartu berobat. Bahkan apa bila seluruh Rumah sakit di Indonesia sudah menerapkan sistem ini dan sudah juga memakai konsep paperless medical record, pasti akan memudahkan sistem rujuk maupun rujuk balik pasien.
7. Kompak Mutu (Inovasi ekektronik kelompok Case Manager pasien)
Untuk kepentingan Tim Kendali Mutu Kendali Biaya dan mengawal konsep Patient Centre Care, menjembatani kebutuhan pasien dengan para profesiinal pemberi asuhan pasien
8. Goendala (Google Form untuk atasi kendala). Inovasi untuk pantau seluruh Sarpras Rumah sakit dan pengurus barang, sehingga barang2 yang diperlukan seluruh profesional pemberi asuhan pasien senantiasa selalu siap pakai.
9. MARMER ( Mencegah Resistensi Anti Mikroba Melalui Efisiensi Restriksi).
Terjadi Stop Order Antibiotika otomatis di Apotek berdasarkan hasil kultur antibiotika dan antibiogram.
10. Pantau Bui ( Emergency Button untuk memantau Ibu Hamil, Bayi dan anak).
Untuk Mempercepat respon time pendampingan kondisi yang mengganggu ibu hamil, ibu malahirkan, bayi dan anak real time. Serta memutuskan mata rantai sistem fee penanganan ibu melahirkan dengan sarana kesehatan.
11. INSTAGRAM (Instalasi Gawat Darurat Modern)
Mempercepat pemilahan penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatannya.
Demikian dilaporkan imam kusnin Ahmad dari Tulungagung.
Advertisement