RSUD Malang Belum Bisa Pastikan Sebab Kematian Korban Kanjuruhan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Kabupaten Malang masih belum bisa memastikan penyebab pasti meninggalnya ratusan orang usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022, lalu. Sebanyak 21 orang meninggal ditangani di rumah sakit tersebut. Sedangkan RS Wava Husada menerima korban meninggal terbanyak, 53 orang dari 131 korban jiwa.
Kasubag Humas dan Pemasaran RSUD Kanjuruhan, Etik Nurhayati mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan penyebab pasti kematian para korban tersebut. Untuk bisa mengetahui hal itu, Etik mengatakan langkah yang bisa dilakukan adalah visum. “Untuk penyebab kematian para korban tidak bisa dipastikan. Karena saat di rumah sakit tidak dilakukan visum,” ujarnya pada Selasa, 11 Oktober 2022.
Etik mengatakan bahwa pihaknya hanya melakukan pemeriksaan secara fisik kepada para korban. Dari pemeriksaan secara fisik tersebut diduga para korban meninggal karena mengalami trauma saat insiden laga Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
“Dari pemeriksaan fisik diduga akibat trauma. Trauma disebabkan banyak hal, bisa karena benturan, jatuh, terinjak atau terjepit,” katanya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, dokter gigi Wiyanto Wijoyo mengatakan bahwa banyaknya korban yang meninggal dunia akibat peristiwa pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang tersebut diduga karena berdesak-desakan akhirnya terinjak satu sama lain.
“Akibat terinjak-injak. Sesaknya ya ada, tapi mereka berdesakan terus terinjak-injak, karena napasnya kalau terinjak itu tidak bisa lancar,” ujarnya.
Advertisement