RSUD Kota Mojokerto Penuh, Tenda Darurat Jadi IGD Pasien Campuran
Tenda darurat yang didirikan di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo itu karena ruangan IGD rumah sakit plat merah ini penuh dengan pasien Covid-19.
Tenda darurat yang awalnya berdiri hanya satu saja disisi timur IGD. Kini 2 tenda tambahan didirikan di teras IGD. Tenda sisi timur dalam kondisi kosong. Sejumlah pasien dirawat di dalam 2 tenda biru tepat di teras IGD RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.
Direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo dr Triastutik Sriprastini mengatakan, pihaknya terpaksa mendirikan tenda darurat untuk melayani pasien yang baru datang. Tenda darurat ditambah menjadi dua titik di dekat IGD RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
"Sebelumnya ruangan IGD kami bagi dua untuk pasien Covid-19 dan non-Covid. Karena pasien Covid meluber, semua ruangan IGD kami pakai untuk pasien Covid," kata Triastutik saat dihubungi, Sabtu 27 Juni 2021 malam.
Tenda Darurat
Tenda darurat, hanya digunakan untuk pemeriksaan awal pasien yang baru datang ke IGD RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo. Sehingga pasien yang belum tentu terinfeksi Virus Corona tidak bercampur dengan pasien positif Covid-19 di ruangan IGD.
"Untuk mengurangi paparan antara pasien Covid-19 dan non-Covid, kami dirikan tenda. Screening awal kami lakukan di tenda. Apabila positif Covid langsung kami arahkan ke IGD Covid. Kalau negatif langsung kami rawat inapkan ke ruangan rawat inap biasa," terangnya.
Saat ini pihaknya mempunyai 112 tempat tidur (bed) untuk mengisolasi pasien Covid-19. Sementara 16 bed di ruangan IGD, saat ini semuanya terisi pasien positif Covid-19. Mereka menunggu dipindahkan ke ruangan isolasi.
"Karena sopir terbatas, mereka juga harus mengerjakan kegiatan lain, merujuk pasien, mengantar jenazah memakai APD lengkap, mengondisikan terlebih dahulu tempat yang akan dilalui pasien Covid-19 bersama security supaya dikosongkan. Sehingga tidak ada pemaparan, misalnya ada penunggu pasien," tandasnya.