Dr Soetomo Overload, Pemkot Sodorkan Rumah Sakit ke Pemprov Jatim
Walikota Surabaya Tri Rismaharini menawarkan Rumah Sakit (RS) Husada Utama, untuk jadi rumah sakit rujukan Pemprov Jatim, mengikuti krisis kapasitas pasien covid -19 di rumah sakit rujukan yang terjadi di wilayah Surabaya.
Pernyataan tersebut, dilontarkan oleh Risma saat menghadiri rapat evaluasi penanganan covid-19, dengan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida), di Mapolda Jatim.
Dalam rapat itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Heru Tjahjono, sempat mengeluh mengenai kapasitas penuhnya ruang isolasi untuk pasien covid-19 di RSUD Dr Soetomo.
"Di RS Husada Utama ada 200 (bed) itu belum pernah dipakai. Kami sudah belikan bed 280. Silakan dengan senang hati jika ditempati," kata Risma, melalui rilisan tertulisnya, Senin, 22 Juni 2020.
Selain tambahan bed baru, menurutnya RS Husada utama juga memiliki sejumlah fasilitas yang dibutuhkan untuk merawat pasien covid-19 dengan gejala klinis berat. "Di RS Husada Utama itu kami berikan delapan ventilator dan enam ruang ICU itu (saat ini) kosong. Silakan ditempati, karena belum pernah kami tempati itu, kami justru senang,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan dua rumah sakit, terkait penambahan jumlah bed bagi pasien covid-19, yakni RS Husada Utama dan RS Siloam Hospital.
Di sisi lain, menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) tersebut, Pemkot Surabaya juga menginstruksikan setiap RS rujukan, untuk selalu memisahkan antara pasien covid-19 dan non covid-19, dalam proses penanganan.
"Intinya kami sudah lama melakukan pemisahan itu, termasuk IGD covid-19 dan non covid-19," tutupnya.