RSUD Dr Soetomo Sukses Operasi Bayi Kembar Siam asal Ngawi, Ini Faktanya
RSUD Dr Soetomo Surabaya sukses melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam atas nama pasien Azizah dan Azzahra yang berasal dari Ngawi, Jawa Timur.
Kedua bayi tersebut secara resmi dipulangkan usai menjalani perawatan intensif selama 3,5 bulan di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Senin 13 Januari 2025.
Berikut faktanya:
Kembar Siam Dempet Panggul
Dirut RSUD Dr Soetomo Prof Cita Rosita mengatakan bahwa bayi kembar siam itu mengalami dempet panggul.
Ia mengatakan bahwa dalam proses pemisahan keduanya cukup rumit karena bagian panggul ada banyak syaraf. Sehingga, perlu kecermatan dan kehati-hatian dalam proses pemisahan. "Untuk itu ada 126 tim dokter yang menangani," kata Cita
Dalam prosesnya, Cita mengatakan, bahwa tim dokter memerlukan waktu selama 18 jam untuk operasi. "Hari ini kondisinya sudah baik, dan dibawa pulang ke Ngawi. Selanjutnya akan terus dipantau (tim dokter di Ngawi), Ngawi dan Soetomo juga koordinasi selalu," ujarnya.
Bayi Ke-126
Dengan ini, sejak 1975 RSUD Dr Soetomo dari 131 kali penanganan bayi kembar siam, total 126 pasien yang berhasil dipisahkan.
Dalam proses ini, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengapresiasi upaya maksimal dari RSUD Dr Soetomo yang berhasil melakukan operasi bayi kembar siam.
Berita Personal
Apalagi, selama dibuka layanan kembar siam sejak 1975 RSUD Dr Soetomo selalu jadi mendapat tugas besar mengampu kesehatan ibu dan bayi tak hanya dari Jatim tapi juga luar daerah.
Biaya Pengobatan Ditanggung Pemprov dan Pemkab Ngawi
Dalam penanganan bayi kembar siam, Adhy Karyono mengatakan, bahwa ada biaya yang tidak sedikit harus dibayar untuk fasilitas kesehatan, obat-obatan, hingga layanan dokter.
Dalam proses selama 3,5 bulan, ia mengaku biaya yang harus dibayar sebesar Rp3 miliar. Mengingat kondisi ekonomi keluarga, ia memastikan bahwa semua biaya ditanggung pemerintah sharing dengan Pemkab Ngawi.
"Dalam rangka membantu kebetulan Azizah dan Azzahra ini warga kami, kami minta kedokteran biaya kita 0-kan, bagian BLUD untuk menyelesaikan itu. Sementara obat dan alkes habis Rp600 juta itu hak Kabupaten Ngawi yang punya sharing saham Bank Jatim bisa lewat CSR untuk membantu Azizah dan Azzahra," ujarnya.
Bupati Ngawi Gunakan CSR untuk Bantu Pengobatan
Apresiasi juga disampaikan oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono yang mewakili keluarga kedua bayi itu. Tak hanya pada RSUD Dr Soetomo tapi juga Pemprov Jatim yang membantu pembiayaan.
Pemkab Ngawi sendiri, kata Ony, akan turut membantu menggunakan dana CSR dari Bank Jatim. "Kami sinergi bagaimana pembiayaan bisa dicover CSR Bank Jatim, biasanya untuk pembangunan infrastruktur akan kami alihkan untuk proses pemisahan Azizah-Azzahra sekitar Rp600 juta. Itu tidak lepas bentuk pembangunan SDM di Kabupaten Ngawi," ujarnya.
Dengan ini, diharapkan kondisi bayi dapat segera pulih dan dapat tumbuh dengan baik ke depannya.