Tiga Pasien Kembar Siam akan Ditangani RSUD Dr Soetomo
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya yang kini menangani bayi kembar siam dempet dada dan perut Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina akan disibukkan kembali dengan antrian tiga pasien kembar siam lainnya dari tiga daerah.
Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo, Dr. Agus Hariyanto menjelaskan, ketiga bayi kembar siam yang saat ini tengah menunggu penanganan dari pihaknya berasal dari Aceh, Denpasar dan Mataram.
"Sudah ada tiga pasien dari tiga daerah dan semuanya sedang kami siapkan," ujar Agus di RSUD DR Soetomo, Surabaya, Senin 5 Agustus malam.
Ketiganya, kata dia, berjenis kelamin perempuan dan dalam waktu dekat tim dari Surabaya akan datang sekaligus memastikan kondisi pasien bayi kembar siam.
Agus mengatakan, tidak serta-merta pasien bayi kembar siam yang meminta ditangani segera dirujuk ke RSUD Dr Soetomo. Tim Dokter yang dia pimpin akan mengevaluasi dulu bayi-bayi itu.
"Jadi pihak rumah sakit yang menangani sekarang harus kirim surat konsultasi dulu ke kami, kapan ingin dirujuk? Saya minta bikin surat permohonan rujukan ke sini, kemudian kami evaluasi pasien apakah survival atau tidak," katanya.
Menurutnya tim dokter memiliki prosedur tetap untuk menangani kembar siam yang dimulai dari evaluasi terhadap pasien di daerah untuk dicek tingkat bertahan hidupnya (survival) atau tidak.
"Kalau tidak memungkinkan maka disarankan untuk tidak dibawa ke Surabaya karena khawatir meninggal dunia di sini. Sebab, sebagian besar kembar siam dempet perut dan dada meninggal sebelum dipisahkan," ucapnya.
Sebaliknya, kata dia, jika bayi dinyatakan survival maka selanjutnya akan dirujuk ke RSUD Dr Soetomo dan dilakukan penanganan intensif hingga operasi.
"Untuk awal-awal kami akan datang ke daerah, lalu mengevaluasi dan melihat semuanya, mulai kondisi, sumber daya manusianya hingga peralatan. Tapi yang pasti, rumah sakit siap," ujarnya.
Seperti halnya Akila dan Azila yang saat ini tengah ia rawat, Agus menjelaskan bahwa tim dokter telah mengevaluasi bayi itu sejak usia mereka masih satu bulan. Hasilnya, ada potensi bayi bisa selamat dan bisa dipisahkan.
"Waktu itu saya merawat dulu di sana sampai 10 bulan. Sudah usia 10 bulan saya ke sana, ternyata rumah sakit sana tidak mampu mengoperasi. Ya sudah dirujuk ke sini, jadi ada prosedurnya ya, minimal kita harus merawat atau observasi dahulu ya apakah ada potensi bayi selamat saat dioperasi dan dipisahkan," tegasnya.
Agus menyatakan tidak ada masalah bila ada tambahan bayi kembar siam selain Akila dan Azila yang harus ditangani bersamaan. Menurutnya, timnya sudah pernah menangani dalam satu periode 5 pasien kembar siam
Sebelumnya diketahui, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo, Surabaya pada Senin 5 Agustus 2019 petang, untuk melihat keadaan bayi kembar siam dempet dada dan perut, Akila Dewi Syabila dan Azila Dewi Sabrina.
Khofifah mengatakan bahwa RSUD DR Soetomo telah menangani 99 pasien bayi kembar siam sejauh ini dan berpotensi akan bertambah dalam waktu dekat.
"Saya dapat informasi, Akila dan Azila ini bayi kembar siam ke-99 yang ditangani Tim Dokter di RSUD Dr Soetomo. Hari ini sudah indent dua bayi kembar siam dari Aceh dan Bali," kata Khofifah.
Namun Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSUD Dr Soetomo, Dr. Agus Hariyanto menyatakan tidak hanya ada dua bayi kembar siam yang sedang menunggu penanganan medis dari pihaknya melainkan ada tiga bayi kembar siam. (faq)