RSUA Rawat 2 Pasien ODP Corona, 7 Dipulangkan
Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) menegaskan hanya merawat dua pasien yang terindikasi terpapar virus corona. Penegasan itu disampaikan pasca munculnya pemberitaan yang menyebut sembilan suspect corona dirawat.
"Kami hanya merawat dua orang pasien, semuanya WNI (Warga Negara Indonesia) yang statusnya adalah ODP (orang dalam pengawasan)," ujar Sekretaris Satgas Corona RSUA, Dr Alfian Nur Rosyid saat ditemui di Kantor Manajemen RSUA, Jalan Mulyorejo, Surabaya, Rabu 11 Maret.
Orang dalam pengawasan adalah pasien yang memiliki gejala mirip corona. Pasien akan merasa demam tinggi disertai batuk berdahak, sesak nafas, namun tidak ditemukan pneumonia atau radang paru-paru.
Dalam perawatan, dua orang pasien ini dirawat di ruang isolasi dengan jangka waktu pertama sekitar tujuh hari untuk melihat perkembangan pasien. "Untuk memastikan kami membutuhkan waktu tujuh hari. Sekarang ini mereka baru dirawat dua hari," katanya.
Dua pasien tersebut diketahui terindikasi corona karena salah satunya baru saja bepergian ke Jepang. Sedangkan pasien lainnya dikarenakan melakukan kontak dengan warga negara asing setelah mengikuti kegiatan di Jakarta.
Sebelumnya, sebanyak tujuh orang di antaranya ada WNA dari Jepang, Jerman, China, dan Amerika, telah dipulangkan karena setelah dalam pemeriksaan di crisis center, semua dalam keadaan baik.
Sementara itu, RSUA telah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur untuk memasang tenda di depan instalasi gawat darurat (IGD) sebagai crisis center untuk pemeriksaan awal.
"Sekarang untuk APD kita juga mendapat bantuan dari BPBD 1000 masker. Kalau baju astronot (hazmat) itu masih 30, masih cukup," ungkap Direktur RSUA Prof Nasronuddin.