RSTKA Unair Geber Vaksinasi di 14 Kepulauan di Madura
Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) melakukan pelayaran selama sebulan ke 14 kepulauan di wilayah Madura dalam rangka percepatan vaksinasi virus corona atau Covid-19. Pemberangkatan kapal ini dilepas langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sabtu 4 September 2021.
Rektor Universitas Airlangga, Prof Mohammad Nasih menyampaikan, pelepasan RSTKA ini merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam penanganan pandemi yang sudah berjalan 1,5 tahun. Terutama dalam percepatan vaksinasi.
Wilayah kepulauan tersebut sengaja dipilih karena tingkat capaian vaksinasi yang masih sangat rendah karena sulit terjangkau.
"Kita tahu Madura salah satu kab/kota yang vaksinasinya masih sangat rendah disamping kesehatan, IPM, dll. Kalau Madura daratan mungkin masih bisa dijangkau dengan mudah, tapi kalau kepulauan ini sulit. Sehingga kami prioritaskan bagi Madura kepulauan yang sulit terjangkau, fokus kita 14 pulau sekitar Madura," kata Nasih.
Tak hanya terkait layanan kesehatan saja, dalam misi bertajuk Marco-19 (Madura Sadar Covid-19) itu para relawan akan melakukan edukasi terkait dengan Covid-19, sekaligus melakukan penelitian.
"Kita tahu ada miss informasi terkait vaksin dan covid, hoaks menyebar ke mana-mana yang membentuk perilaku mereka gak mau vaksin. Ini yang akan kita lakukan edukasi dan penelitian agar mau ikut berupaya mencegah penularan Covid-19," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh RSTKA untuk membantu percepatan vaksinasi di wilayah kepulauan.
Bahkan, ia mengatakan, bahwa akan mendukung proses vaksinasi yang dilakukan oleh RSTKA dengan menambah satu unit kapal yang saat ini sedang berada dalam perawatan di Kangean.
"Kapal itu Minggu kedua September, siap berlayar. Nanti akan dikoordinasikan mengenai operasialisasi kapal ini. Kalau RSTKA ini 1 bulan bisa menjangkau 14 pulau, maka kalau ada satu lagi akan dapat melapisi dan memperkuat misi ini. Layanan seperti ini sangat dibutuhkan terutama di pulau-pulau kecil," ujar Khofifah.
Tak hanya masalah penanganan Covid-19 saja, ia berharap juga ada penanganan masalah kekeringan karena ada beberapa pulau yang saat ini kekurangan air.
“Kegiatan semacam ini akan meyatukan gerakan, memberikan layanan bagi masyarakat. Strong partnership sangatlah dibutuhkan dalam memberikan layanan di kepulauan. Edukasi, kehadiran kampus, relawan yang educated, akan memberikan semangat anak-anak di kepulauan untuk tumbuh dan membangun cita-cita setinggi-tingginya," pungkasnya.
Advertisement