RSTKA Unair Bakal Riset Stunting, Madura Jadi Pilot Project
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Prof Budi Santoso, menginginkan Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) bisa menjadi kapal penelitian. RSTKA ini sebelumnya sering difungsikan melayani kesehatan di pulau terpencil. Terbaru, RSTKA dan puluhan dokter Unair menjadi relawan dalam bencana erupsi Gunung Semeru.
Hal ini disampaikan dekan saat menyambut tim gabungan kebencanaan. "RSTKA punya potensi besar untuk dikembangkan. Salah satunya adalah menjamah daerah-daerah terdalam Indonesia ini tidak hanya untuk pelayanan kesehatan saja, tetapi membantu menjawab masalah kesehatan melalui riset,” terangnya ditemui di Ruang Sidang A FK Unair.
Salah satu proyek terdekat yang bisa dilakukan adalah riset mengenai Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan stunting di wilayah terdalam di Indonesia.
Sebelumnya, FK Unair telah berdiskusi dengan BKKBN untuk mencoba menjawab tiga persoalan yang masih tinggi jumlahnya di Indonesia ini. Peran RSTKA bisa dimaksimalkan dalam melakukan riset di wilayah terdalam.
“Akan baik sekali jika nanti kami membuat proposal penelitian tentang stunting. RSTKA nanti dibantu bidang 3 FK Unair. Nanti bergerak bersama RSTKA, staf dosen, alumni semua dilibatkan," kata Prof Budi Santoso.
Usulan ini disambut baik oleh Direktur RSTKA, dokter Agus Harianto, pihaknya mengatakan siap bertransformasi menjadi kapal riset. Dokter Agus menuturkan, RSTKA nantinya akan berfokus di Pulau Madura terlebih dahulu sebagai percontohan. Hasil dari penelitian ini, nantinya bisa dijadikan acuan awal untuk diterapkan di pulau-pulau lain.
“Madura akan kami jadikan pilot project pelayanan kesehatan berbasis maritim. Jadi dua kali dalam setahun kami akan melakukan pelayanan kesehatan serta riset di situ. Setidaknya ada 15 pulau kecil yang akan kita kunjungi dan akan kita lakukan penelitian,” paparnya.
Penelitian pertama, lanjutnya RSTKA akan membuat database tentang pelayanan kesehatan dan penyakit yang lain. Selanjutnya akan disusul mengenai program peningkatan ekonomi masyarakat di kepulauan.
"Kami berharap kapal ini bisa menjadi wahana pendidikan. Terutama pendidikan karakter yang mampu mendidik dokter berjiwa satria, memiliki kepekaan sosial tinggi dan tetap rendah hati," harapnya.
Advertisement