RSSA: Mata Merah Tragedi Kanjuruhan Bisa Karena Gas Air Mata
Rumah Sakit (RS) Saiful Anwar, Malang menduga bahwa penyebab korban tragedi Kanjuruhan mengalami merah di bagian mata atau penglihatannya salah satunya bisa disebabkan oleh tembakan gas air mata.
"Bisa terjadi banyak hal ya, bisa karena gas air mata. Bisa karena faktor diucek-ucek juga bisa. Karena faktor benturan juga jujur kami tidak bisa tahu apa penyebab pastinya. Yang kami tahu ada perdarahan seperti itu" ujar Spesialis Mata RSSA, dokter Triana Budi, Rabu, 2 November 2022.
Sejauh ini ada sebanyak 135 korban jiwa akibat tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022, lalu. Lalu korban luka-luka ada sekitar 600 korban yang dirawat di sejumlah fasilitas layanan kesehatan di Malang. Sebagian besar mengalami gangguan kesehatan pada bagian penglihatan.
"Tetapi sebetulnya bagi kami itu bukan sesuatu hal yang terlalu mengkhawatirkan ya. Karena ini bukan bukan kondisi yang menuju atau berpotensi untuk kebutaan,” katanya.
Triana mengatakan bahwa letak warna merah pada bagian penglihatan para korban tragedi Kanjuruhan ini relatif superfisial atau berada di permukaan mata. “Jadi kondisi mata ini relatif aman. Walaupun mungkin perlu waktu untuk hilang merah-merahnya," ujarnya.
Triana menambahkan bahwa di RS Saiful Anwar ada sekitar delapan orang korban tragedi Kanjuruhan yang melakukan rawat jalan. Yakni melakukan kontrol berkala beberapa pekan sekali.
“Untuk pasien mata kontrol terakhir sekitar dua minggu yang lalu, ada sekitar delapan atau sembilan orang, kondisinya sudah semuanya membaik walaupun belum merahnya belum hilang sama sekali,” katanya.