RSSA Malang Terima Permintaan 338 Kantong Plasma Darah
Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang mencatat hingga Januari 2021 ada sebanyak 338 permintaan labu darah plasma konvalesen dari pasien Covid-19. Kasubbag Humas RSSA Malang, Donny Iryan mengatakan, saat ini pihaknya memiliki sebanyak 391 stok labu darah plasma konvalesen.
"Jika dilihat sepintas stok labu darah plasma kami melebihi permintaan. Tapi ini belum dibreak down pergolongan darahnya. Jadi, semisal yang dibutuhkan golongan darah A, namun yang kami punya golongan darah B," ujarnya pada Kamis, 21 Januari 2021.
Bagi pasien Covid-19 yang golongan darahnya belum bisa terpenuhi oleh stok kantong plasma darah di RSSA Malang, Donny mengatakan pihak keluarga pasien biasanya berinisiatif untuk mencari sendiri donor golongan darah yang sesuai.
"Saat ini masih ada yang belum terpenuhi dan harus mencari. Kami sampaikan ke keluarga bahwa saat ini kami belum ada stok donor plasma golongan darah ini. Biasanya keluarga ada yang inisiatif cari sendiri. Tapi kami tidak lepas begitu saja, kami juga ikut mencarikan," katanya.
Donny mengatakan, terapi plasma yang diberikan kepada pasien Covid-19 menunjukkan tingkat kesembuhan sebesar 90 persen. Cara kerjanya yaitu, plasma darah dari penyintas Covid-19 akan disuntikan kepada mereka yang sedang terinfeksi virus corona.
Dengan disuntikkannya plasma darah tersebut, diharapkan antibodi yang sudah terbentuk pada penyintas Covid-19, juga akan terbentuk pada mereka yang masih dalam perawatan.
"Memang plasma ini ngambil contoh darah yang sudah punya antibodi untuk disuntikkan ke darah yang saat ini sedang sakit. Agar antibodinya cepat naik," ujar Donny.
Sebelumnya, RSSA Malang sudah melakukan uji klinis terkait efektivitas terapi plasma konvalesen kepada pasien Covid-19. Penelitian tersebut dilakukan dalam kurun waktu tujuh bulan. yaitu mulai April hingga Oktober 2020, lalu.
Dalam uji tersebut ada sebanyak 48 orang pasien Covid-19 yang diberikan donor terapi plasma konvalesen. Hasilnya untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat tingkat kesembuhannya mencapai 90 persen, dan untuk pasien Covid-19 dengan gejala kritis tingkat kesembuhannya mencapai 50 persen.