RSI Surabaya Akui Jika Pihaknya Salah Membawa Peti Jenazah
Pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Surabaya mengakui jika manajemen salah dalam pengantaran jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pagesangan. Hal tersebut sehubungan dengan video yang sempat viralnya video, jenazah yang tertukar, Rabu, 24 Juni 2020, kemarin.
Direktur RSI Surabaya, Samsul Arifin membenarkan terjadinya peristiwa tersebut, menurut dia, hal ini memang murni kelalaian dari pihak rumah sakit.
“Iya betul. Ternyata memang petugasnya ini menyalahi prosedur SOP-nya.,” kata Samsul, Kamis, 25 Juni 2020.
Kejadian itu, kata Samsul, akibat dari petugas yang terburu-buru dalam memasang penanda pada peti jenazah. Dan di sana, pada waktu itu, ada dua jenazah yang sedang diurus oleh pihak RSI Surabaya.
“Jadi kan ada dua mayat, sesuai prosedurnya kan harus ditulis nama, tanggal lahir, alamat dan ditempel. Bingung atau gimana ndak tau kok sampek bisa salah. Mungkin terburu-buru,” jelasnya.
Setelah mendapat informasi dari saudara yang bersangkutan, RSI Surabaya langsung mengganti jenazah yang sudah siap dikuburkan tersebut. Samsul pun bersyukur, sebab jenazah yang masih dirumah sakit belum diambil oleh pihak keluarga.
“Saya sudah minta maaf ke (keluarga) yang bersangkutan. Untungnya jenazah belum diambil sama keluarganya. Tetap salah lah anaknya (pegawainya), tapi sudah kita beri peringatan dan harus mengikuti prosedur yg sudah berjalan,” ungkapnya.
Ihwal menyebut jenazah warga Jambangan itu, terpapar Covid-19, Samsul juga membenarkan hal itu. Sebab sebelum yang bersangkutan meninggal, pihak rumah sakit juga sudah melakukan pengecekkan.
“Jadi kita, kalo (pasien meninggal) sudah di-swab, protokol klinisnya kan harus dilakukan, yang positif, yang belum keluar (hasil swab) kita cek paru-paru dan lain sebagainya. Iya, karena tanda-tanda klinisnya sudah jelas,” tutupnya.
Sebelumnya, Viral sebuah video yang tersebar melalui pesan berantai di media sosial (medsos) What'sApp, mengenai pemakaman jenazah yang diduga terpapar Covid-19, di Surabaya, pada Rabu, 24 Juni 2020.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 37 detik tersebut terlihat enam petugas medis memakai alat pelindung diri (APD) lengkap, sedang menggotong peti jenazah yang tidak jadi dikuburkan. Tak hanya itu, lirih terdengar seorang wanita menangis histeris di sekitar lokasi pemakaman tersebut.
“Mayite alamate endi iki (mayatnya alamat mana ini)?,” suara pria, yang ada di video tersebut.
“Sing genah, sing genah (serius), diviralno ae iki (diviralkan saja ini),” disauti warga lainnya.
Beredar kabar jika peristiwa tersebut terjadi di TPU Pagesangan, Surabaya, dan tenaga medis APD lengkap tersebut merupakan petugas dari Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya.
Sementara itu, jenazah yang tidak jadi dikuburkan tersebut diduga seorang laki-laki yang tertukar dengan jenazah perempuan beralamatkan di Jalan Wonocolo, Surabaya.