RSDL Bangkalan Jadi Alternatif Karantina PMI Jatim
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mempersiapkan Rumah Sakit Darurat Lapangan (RSDL) Bangkalan sebagai alternatif tempat karantina dan isolasi bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan datang pada Januari 2021.
Hal itu berdasarkan rapat koordinasi penanganan kepulangan PMI dan WNA dipimpin Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono di Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Selasa 28 Des 2021 bersama stakeholder terkait.
Berdasar informasi, setidaknya ada sekitar 5.000 PMI yang akan masuk. Sehingga pemerintah menyiapkan opsi seperti Asrama Haji Sukolilo dengan ketersediaan 964 tempat tidur, LPMP Ketintang 160 tempat tidur, dan Badiklat Kemenag Jatim 132 tempat tidur. Pemprov Jatim juga menyiapkan tempat karantina cadangan bagi PMI di RSDL Bangkalan dan Asrama Marinir Surabaya.
Bagi PMI yang hendak melakukan isoman Palang Merah Indonesia telah menyiapkan enam hotel dengan kapasitas 530 tempat tidur, Untuk non-PMI disediakan 27 hotel dengan kapasitas 1.299 tempat tidur. Sedangkan rujukan utama pasien positif akan dirawat di RSUD Dr Soetomo, serta disiapkan RS Lapangan Indrapura dan RSDL Bangkalan apabila kasus meningkat tajam.
Kesdam V/Brawijaya, Mayor Bambang Eko Prasetyo, yang dipercaya memimpin menegaskan, secara kesiapan RSDL Bangkalan sudah sangat siap baik dari tenaga kesehatan, tenaga penunjang, hingga sarana dan prasarana.
“Semua sudah dalam keadaan siap, dan menjalani fungsi stand by force, yakni siap didayagunakan apabila sewaktu-waktu RSDL Bangkalan yang sekarang ini terdiri delapan dokter, 26 perawat, satu ahli gizi, empat farmasi, empat analis laboratorium, empat admin, tiga driver ambulance, satu helper dan lima relawan pendamping serta didukung oleh petugas keamanan dan kebersihan sudah dalam kondisi siap tugas,” tegas Bambang.
Ia mengatakan, setelah tiga bulan tanpa pasien RSDL Bangkalan akan mulai disiagakan per 3 Januari 2021 mendatang. Termasuk untuk menangani apabila ada pasien dengan varian B 1.1.529 Omicron.
"Saat ini kapasitas RSDL Bangkalan sejumlah 242 bed dan bisa ditingkatkan menjadi 400-500 bed sesuai kebutuhan dan kondisi." kata dia.
Jadid, selaku ketua relawan pendamping juga telah menyiapkan beberapa personil untuk membantu penanganan non medis. Seperti kasus-kasus PMI sebelumnya, yang paling banyak dijumpai adalah permasalahan ketidaksiapan menjalani karantina, kendala administratif dan pemulangan serta hal non-teknis lainnya.
"Insya Allah relawan pendamping akan siap membantu mencarikan solusi atas permasalahan yang muncul dan menjadi daya dukung RSDL Bangkalan memberikan layanan terbaik buat masyarakat." pungkas Jadid.