Gawat, Stok APD RSUA Hanya Cukup untuk Dua Hari Mendatang
Ketua Satgas Corona RS Unair, Dr. Prastuti Asta Wulaningrum mengatakan, saat ini pihaknya tengah kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
"Stoknya semakin menipis, stok yang ada mungkin cukup untuk dua hari kedepan. Padahal satu hari harus ganti, atau bahkan 6-8 jam sekali" ujar Asta ditemui, Senin, 16 Maret 2020.
Asta biasa ia disapa mengungkapkan, APD ini terdiri dari gown (baju pelindung diri), masker N95, pelindung wajah dan sepatu boots. APD digunakan untuk melindungi para tenaga medis yang kontak langsung memeriksa orang, baik berstatus orang berisiko, ODP, maupun PDP.
"Ini sangat penting untuk tenaga medis, karena satu set APD lengkap hanya digunakan untuk satu hari. Hari berikutnya harus ganti lagi yang baru, itu untuk tenaga medis yang bertugas di poli khusus RS Unair," ujar Asta.
Untuk petugas medis yang bertugas di ruang isolasi, ujar Asta, satu kali masuk memeriksa pasien mengunakan satu set APD. Sehari bisa dua atau lebih masuk ruang isolasi, tentu bisa dibanyangkan berapa banyak APD yang harus digunakan.
"Dari pengalaman yang ada, perawat bisa masuk ruang isolasi pasien sampai tujuh kali. Karena pasien membutuhkan bantuannya," katanya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinkes Jatim dan Pemprov Jatim untuk segera membantu RS Unair dalam hal APD ini.
Sebab APD sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti ini untuk melindungi para tenaga medis yang bersingungan dengan pasien maupun orang yang akan diperiksa.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinkes Jatim dan sudah mengajukan ke Gubernur Jatim lewat Pak Sekda. Kami berharap APD ini bisa segera dipenuhi," papar Asta.
Diketahui, dalam poli khusus RS Unair terdapat satu dokter, dua perawat, satu dokter mikrobiologi, satu teknisi dokter mikrobiologi dan satu radiografer.
"Bila diperlukan radiografer bisa ditambahkan, kurang lebih di poli khusus ada sekitar 10 orang," imbuhnya.
Saat ditelusuri harga APD ini satu set bisa mencapai Rp300 ribu rupiah.
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur menyebut akan memberikan bantuan kepada Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Saat diwawancarai Ngopibareng.id di Grahadi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah berkoordinasi. Namun nyatanya, hingga kini APD yang dbutuhkan oleh RSUA hingga kini belum datang.
Sebelumnya, Dokter Muhammad Ardian, Manajer Pelayanan Medis RSUA kepada Ngopibareng.id, Minggu 15 Maret 2020 kemarin menyebut jika Pemerintah Kota Surabaya sudah memberikan APD kepada RSUA. Namun bantuan itu saat ini sudah menipis.
Selain memberikan bantuan APD, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan kata Ardian juga akan membantu tenaga paramedis untuk mem-backup tenaga paramedis di RSUA.
Berita ini sebelumnya sudah tayang dengan judul "RS Unair Sebut, APD dari Pemkot Maupun Pemprov Jatim Tak Datang".