RS Rujukan Covid-19 di Surabaya Penuh Hingga Overload
Pasien Covid-19 kembali mengalami lonjakan, hal ini berimbas pada rumah sakit rujukan COVID-19 di Surabaya yang sudah mulai kewalahan dan penuh. Seperti yang diungkapkan, Dirut Rumah Sakit Islam Surabaya (RSIS) A. Yani bahwa saat ini di rumah sakitnya, Bed Occupancy Rate (BOR) sudah mencapai 100 persen.
"RSIS A. Yani agak berat, sudah tutup ini sekarang isolasi ini. Ini di luar ada antrean 5 di IGD," kata dr. Dodo Anondo, Jumat, 25 Juni 2021.
Dengan kondisi ruangan isolasi Covid-19 yang penuh saat ini, pihaknya akan menambah kapasitas BOR 10 persen dari yang ada saat ini.
"Kami juga akan nambah kira-kira enam atau delapan bed, atau 10 persen dari sekarang. Sekarang kan 85 bed nanti akan jadi 92. Nambah isolasi biasa dulu agar nampung semuanya," kata mantan Dirut RSUD Dr. Soetomo ini.
Hal yang sama juga terjadi di RSIS Jemursari. Wakil Direktur Medis, dr Dyah Yuniati, Sp.S mengatakan, saat BOR sudah 100 persen dan ruang ICU untuk COVID-19 juga penuh. Rencanannya, kata Dyah, Selasa, 29 Juni 2021 esok bed akan ditambah sebanyak 51.
"51 bed per Selasa running. Saat ini kami sudah full karena sudah 100 persen," ujar Dyah ketika dihubungi Ngopibareng.id.
Kondisi yang hampir sama juga terjadi di RS Husada Utama (RSHU). BOR di RSHU mencapai 93 persen dan ICU untuk pasien Covid-19 sudah penuh 100 persen.
"Saat ini kami merawat 143 pasien Covid-19, BOR sudah mencapai 93 persen," kata Didi.
Menurut Didi, meskipun BOR di RSnya sudah sedikit menurut dari sebelumnya yang mencapai 95 persen, bukan berarti pasien COVID-19 melandai melainkan pihaknya menerapkan triage emergency atau menyeleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.
"Bukan berarti turun, tapi kita selektif yang ke rumah sakit yang memang kondisi sedang hingga berat. Yang sudah kondisi baik, kita pulangkan," tutupnya.