RS PHC Siapkan Tim Quick Respon di IGD untuk Korban KM Santika
Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang berlayar dari Surabaya tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terbakar di perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Sebagai bentuk antisipasi korban yang mengalami luka dan membutuhkan perawatan medis, Rumah Sakit Primasatya Husada (PHC) Surabaya, siapakan Tim Quick Respon di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
"Pada dasarnya kami disini selalu siaga. Jadi bisa cepat kalau konfirmasi. Saat ini memang disiapkan tim quick respon di IGD," Irvan Prayogo, juru bicara RS PHC Surabaya.
Irvan menambahkan jika hingga sampai saat ini belum menerima konfirmasi berapa jumlah luka atau kondisi lainnya yang membutuhkan penanganan medis. Namun, meski belum mendapatkan informasi berapa jumlah penumpang yang membutuhkan penanganangan medis, Irvan mengatakan RS PHC sudah siap.
"Memang biasanya saat terjadi kecelakaan kapal selalu dibawa kesini. Jadi kami sudah lakukan beberapa persiapan," kata Irvan Prayogo.
Seperti diketahui, KM Santika Nusantara yang berlayar dari Surabaya ke Balikpapan, terbakar di Perairan Masalembu pada Kamis 22 Agustus 2019 malam. Meski api sudah berhasil dipadamkan, namun asap masih terlihat mengepul di bangkai kapal.
Berdasarkan manifes, jumlah penumpang kapal sebanyak 111 orang, terdiri dari 100 penumpang dewasa, 6 penumpang anak, dan 5 bayi. Jumlah tersebut belum termasuk anak buah kapal (ABK).
“Sampai saat ini, proses evakuasi dan pencarian terhadap penumpang kapal masih terus dilakukan, karena diperkirakan masih ada puluhan penumpang yang belum diketemukan,” ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Masalembu, Taufik, Jumat 23 Agustus 2019.
Nasib para penumpang KM Santika Nusantara yang berhasil dievakuasi, sebagian dibawa ke Surabaya. Jumlahnya ada ada 89 orang. Sedangkan penumpang lainnya masih ada di Masalembu. Sebanyak 89 penumpang selamat itu dievakuasi menggunakan KM Spil Citra 23 orang, KM Dharma Fery 7 sebanyak 55 orang, dan KM Bintang Mutiara sebanyak 11 orang.
“Masih ada 50 penumpang selamat lainnya yang dievakuasi menggunakan perahu nelayan. Sebagian ada di dermaga Masalembu, sebagian ada di Puskesmas,” terang Taufik seperti dikutip dari beritajatim.com