RS Mata Undaan, Tinggalan Belanda yang Tetap Jadi Andalan
Gedung baru enam lantai sedang dibangun di halaman belakang Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU). Ditargetkan April tahun 2019 ini selesai dan difungsikan.
Inilah dua gedung baru yang telah dibangun dalam kurun 15 tahun ini. Saat RS mata terbesar di Indonesia itu dipimpin duet Ir Doelatif dan dr Mohammad Badri.
Sampai dengan tahun 2005, RSMU masih tetap menggunakan gedung lama. Gedung warisan Belanda. Yang dibangun tahun 1933. Gedung yang tetap asli dan kokoh sampai sekarang.
Gedung heritage tinggalan jaman Belanda itu juga tetap difungsikan. Sebagai operasional praktik pemeriksaan dan perawatan mata. Juga jadi kantor pengurus perhimpunan.
Ketika zaman Belanda, RS ini bernama Soerabaiache Oogheelkundige Kliniek. Atau Klinik Perawatan Mata Surabaya. Sampai akhir pendudukan Belanda di Indonesia, klinik ini dipimpin dokter Belanda.
Setelah kemerdekaan, rumah sakit yang diprakarsai dan didirikan dokter mata berkewargaan negara Belanda di Surabaya ini dikelola perhimpunan. Namanya, Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata (P4M).
"Pembangunan gedung baru menjadi kebutuhan karena jumlah pasien yang terus bertambah. Juga untuk memperbaiki kualitas pelayanan di rumah sakit," kata Ketua P4M Doelatif.
Bangunan baru pertama terdiri atas tiga lantai. Difungsikan sebagai klinik pemeriksaan, kamar rawat jalan, kamar operasi bedah, dan kantor manajemen RS. Juga ada layanan gawat darurat dan farmasi.
Selama ini disediakan 6 kamar bedah untuk operasi mata. Namun demikian, pasien masih harus nunggu antrean sampai dua hari. Ruang antre pemeriksaan juga sering penuh sesak.
Maka, sejak awal 2018 di bangun Gedung Centra Medice yang baru 6 lantai. Selain untuk menambah ruang pelayanan, juga dimanfaatkan menambah kapasitas parkir kendaraan.
RS Mata Undaan kini menjadi satu-satunya rumah sakit warisan jaman Belanda yang terus berkembang. Baik dari segi sarana dan prasarana maupun layanan madisnya. Para dokternya tak ketinggalan dalam setiap kemajuan soal perawatan mata.
Selama ini, RS Mata Undaan telah menjadi pionir layanan operasi dengan menggunakan teknologi laser. Namanya Lasik (Laser In Siti Keratomiliusis). Ini teknik mutakhir dengan penyinaran laser dingin untuk memperbaiki gangguan refraksi mata.
Meski sejumlah RS di Surabaya telah memiliki alat yang sama, RS Mata Undaan adalah yang pertama. "Dengan gedung baru, kami juga sedang menyiapkan produk layanan baru, baik secara medis maupun sarana dan prasarana," tambah dr Mohammad Badri.
Doelatif dan Mohammad Badri tampaknya tahu betul cara menjadikan RS Warisan Belanda tetap menjadi andalan. (arif afandi)