RS Mata Undaan Beber Penyakit yang Rawan Dialami Pemudik
Diperkirakan arus balik lebaran mengalami puncaknya pada Jumat, 6 Mei 2022 hingga 8 Mei 2022. Bagi pemudik yang harus kembali dari pulang kampung, baiknya berhati-hati saat berkendara. Sebab, ada beberapa penyakit yang bisa mengintai. Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya yang secara khusus melayani penderita penyakit mata sejak 1933 ini membeberkan daftar penyakit tersebut.
Imun Menurun Akibat Kelelahan Fisik
Adalah Dokter Dedik Ipung S, SpM, Spesialis Mata divisi Infeksi dan Imunologi Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya. Salah satunya merupakan kelelahan fisik yang berpengaruh pada menurunnya daya tahan tubuh.
Untuk mengantisipasinya dokter Ipung menyebut pengendara baiknya mengonsumsi air putih yang cukup. “Jika merasa kelelahan, pengendara bisa minum banyak air putih. Selain itu mengonsumsi multivitamin, buah dan sayur,” katanya pada Kamis, 5 Mei 2022.
Penyakit Mata Bisa Kambuh
Pria berkacamata itu melanjutkan, penyakit mata yang kemungkinan kambuh akibat kelelahan fisik adalah uveitis. Yaitu terjadinya peradangan pada uvea di mana bagian ini berada pada badan siliaris mata yang berfungsi memproduksi cairan isi bola mata.
Tak hanya itu, peradangan pada kornea (keratitis) yang disebabkan oleh virus juga berpotensi muncul.
Untuk mencegah penyakit tersebut, dokter Ipung menjelaskan pengendara sebaiknya memiliki waktu tidur yang cukup.
“Tidurnya harus cukup, bayi delapan jam kalau dewasa enam hingga tujuh jam. Jangan begadang, malam hari itu waktu pemulihan bagi tubuh. Jadi baiknya kita meniru Rasul ya, mengawali tidur yang menyebabkan bangunnya juga lebih awal,” katanya.
Dokter Ipung menambahkan, “Menjaga tubuh agar dehidrasi, mengonsumsi vitamin B, D, E dan susu untuk memperkuat daya tahan tubuh”.
Penyakit Konjungtivitis
Terakhir, penyakit yang berpotensi menyerang pengendara bermotor adalah konjungtivitis. Penyakit ini menyebabkan terjadinya peradangan pada konjungtiva.
Gejala yang dialami antara lain mata merah, gatal, berair, silau pada cahaya, dan keluar kotoran pada mata. Namun, untuk memastikannya pasien disarankan pergi ke dokter untuk didiagnosa.
“Untuk mengetahui seseorang mengidap konjungtivitis atau tidak, itu perlu didiagnosa. Di rumah sakit ada alat khusus untuk mendeteksi itu,” katanya.
Kapan Perlu ke Dokter?
Dokter Ipung merinci gejala yang menyebabkan seseorang harus ke dokter saat mengalami mata merah. Adalah apabila pasien telah menggunakan air mata buatan tetapi kondisi matanya tak kunjung membaik.
“Jika mata merah itu bisa diatasi dengan artificial tears, dua hingga tiga kali dalam sehari per dua tetes. Tetapi kalau kondisinya setelah diberi treatment itu justru semakin iritasi dan parah, tandanya sudah harus memeriksakan ke dokter,” katanya.