RS Mata Undaan Bagi Tips Atasi Mata Merah Saat Pancaroba
Peralihan musim hujan ke musim kemarau atau biasa dikenal pancaroba mulai melanda Indonesia. Melansir Kompas.com, Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyebut secara umum, puncak musim hujan Januari-Februari sudah terlalui untuk beberapa wilayah di Indonesia. Saat ini Maret-April-Mei memasuki musim pancaroba.
Pancaroba berdampak pada kesehatan manusia. Di mana membuat orang rawan terserang penyakit. Salah satunya mata merah. Dokter Nur Alim Basyir Hutasuhut, SpM dokter RS Mata Undaan membagi tips untuk menangani mata merah.
Jaga Kebersihan
Ditemui di ruangannya di RS Mata Undaan, dokter Nur Alim Basyir Hutasuhut sub spesialis General Ophtalmology dan Infeksi Imunologi mengatakan penyebab mata merah beragam. Salah satunya dikarenakan infeksi bakteri pun virus.
“Penyebab mata merah bermacam-macam. Ada karena infeksi di konjungtiva yang disebut konjungtivitis. Penularannya bukan melalui pandangan, tetapi kotoran mata pasien yang berpindah ke orang lain karena dia tidak menjaga kebersihannya,” katanya.
Dokter Nur Alim menyebut, kebersihan yang dimaksud antara lain mencuci tangan setelah memegang mata yang sakit. Selain itu menjaga kebersihan barang yang dipakai bersama.
“Pasien yang sakit tidak mencuci tangan dan memegang remote tv. Di remote tersebut nempel kuman yang bisa berpindah ke orang lain. Karena itu yang sakit harus rajin cuci tangan. Barang yang dipakai bersama seperti handuk juga berpotensi menjadi media penularan ke orang lain, jadi baiknya dipisah pemakaiannya” paparnya.
Pertolongan Pertama
Pria berdarah Batak itu melanjutkan, ketika mata mengalami iritasi pertolongan pertamanya menggunakan obat bebas. Di mana obat tetes mata tersebut dijual bebas dan dikhususkan untuk mengatasi iritasi ringan.
“Untuk sementara pertolongannya obat tetes mata yang ada tulisannya untuk mengatasi iritasi. Tanpa ada tulisan dengan resep dokter. Jika sudah menggunakan dua sampai tiga hari tak lekas membaik, langsung dibawa ke dokter mata,” jelasnya.
Sebab, lanjut dokter Nur Alim, dokter spesialis mata memiliki alat khusus bernama Slit Lamp yang mampu mendiagnosa detail mata. Alumnus Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Kesehatan Mata Universitas Airlangga ini pun tak menyarankan pasien mengonsumsi obat sembarangan.
“Kami ada alat khusus bernama lampu celah biomikroskopi untuk evaluasi kelainan mata secara detail. Jadi mampu mendeteksi dengan baik dan akurat. Pasien juga jangan konsumsi obat sembarangan, karena obat itu beda-beda. Kalau sembarangan khawatirnya malah menimbulkan penyakit baru,” katanya.
Konsumsi Multivitamin
Pada tips terakhir, pria kelahiran 1979 itu menutup dengan menyarankan pengonsumsian multivitamin. Tujuannya agar memperkuat daya tahan tubuh seseorang sehingga terhindar dari infeksi mata.
“Bisa meminum multivitamin untuk imunnya. Tapi ya nggak minum terus-terusan,” katanya.