RS Darurat Dibutuhkan untuk Kurangi Beban RS Rujukan
Rumah sakit darurat menjadi salah satu faktor penting dalam penanganan pasien dan virus covid-19. Menurut Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jawa Timur dr Joni Wahyuhadi, rumah sakit darurat diperlukan untuk mengamankan rumah sakit rujukan.
Ia mengatakan, saat ini harus diwaspadai adalah penularan dan penyebaran yang sangat cepat dari virus, yakni virulensi. Dengan begitu, kecepatan handling dari rumah sakit rujukan diperlukan untuk mengantisipasi hal tersebut.
"Tidak tahu saat ini kelihatannya kok Covid-19 itu ada yang harus kita waspadai, yakni kecepatan virulensi namanya. Virulensi itu keganasannya luar biasa. Jadi kecepatan handling dari rumah sakit sangat diperlukan," kata Joni, Minggu 7 Juni 2020 di Gedung Negara Grahadi.
Selain itu adanya rumah sakit darurat sangat membantu, konsentrasi tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan yakni dokter dan perawat. Sehingga, jika tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan ini terbebani dengan banyak pasien, maka percepatan penanganan akan susah untuk dilakukan.
"Mereka terbebani dengan banyaknya pasien. Saya kira cara mengurangi beban ini, ya harus kita kurangi dengan penyediaan rumah sakit darurat itu," katanya.
Sebelumnya, Joni mengatakan bahwa pihaknya sudah menyediakan rumah sakit darurat untuk membantu penangana pasien covid-19. Sehingga rumah sakit rujukan, bisa menangani pasien dengan gejala berat hingga sedang.
Untuk saat ini, rumah sakit darurat di Jalan Indrapura berdasarkan data dari Pemprov sudah diisi 50 pasien covid-19. Sementara itu, sudah ada 13 orang yang pulang dari rumah sakit darurat.
Ia mengatakan bahwa ada 3 tempat perawatan di rumah sakit darurat. Yakni Di hall, ruangan, dan tenda. Untuk perawatan di ruangan, masih dilakukan perbaikan secara masif. Sedangkan untuk yang di hall, sudah mulai ditempati sejak malam ini.