RS Darurat Cito Ditolak, Pemkot: Kita Siap Bantu Persuasif
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak ingin ikut campur soal penolakan yang dilayangkan oleh Perkumpulan Pemilik, Penyewa, dan Pedagang (P4) di Mall City of Tomorrow (Cito) terkait rencana pendirian Rumah Sakit (RS) Darurat bagi pasien terkonfirmasi virus corona atau Covid-19 di area tersebut.
“Ya itu kan bagian dari sosialisasi mereka (RS) agar tidak ada penolakan dari warga maupun pemilik tenant di mal atau pun yang punya apartemen di sana,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Walau begitu, ia mengaku akan membantu sosialisasi kepada pemilik tenant maupun masyarakat yang berkunjung. “Kita sudah sudah siap bantu, kita sampaikan siap bantu secara persuasif,” imbuhnya.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu menjelaskan, rencana pembukaan RS Darurat Covid-19 di Cito itu menjadi penting untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus dan mengurangi beban RS Rujukan.
Sebab, berdasar data selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid I, tingkat keterisian Ruang ICU di rumah sakit rujukan mencapai 100 persen.
"Kapasitasnya 105 tadi yang dipresentasikan. Tapi bisa up (naik) sampai 186. Dengan 8 ICU bisa nambah sampai 16 ICU," terangnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, anggota P4 Mall Cito Surabaya, menolak pembangunan RS Darurat Covid-19 oleh Siloam Hospital, meski pendirian tersebut direstui oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Sekretaris Perkumpulan Pemilik, Penyewa, Pedagang (P4) Mall Cito M Yazid mengatakan, para pedagang menolak karena saat ini mal sudah sepi karena pandemi. Terlebih, jika sudah ada pemberitaan pembangunan RS Covid-19 di Mal Cito, ditakutkan pusat belanja itu semakin sepi pengunjung.
"Ini pusat ekonomi masyarakat, kok mau didirikan rumah sakit rujukan Covid. Itu artinya malah membuat keresahan kita sebagai penghuni, pemilik, dan pedagang. Belum dibuat rumah sakit Covid saja sudah tak ada yang datang ke sini. Apalagi ini ada rumah sakit Covid-19. Otomatis pengunjung akan berpikir kenapa harus belanja di RS Covid. Ini yang harus diperhatikan. Makanya kita tolak," kata Yazid, Kamis 4 Februari 2021.
Ia mengaku, setelah adanya informasi dari media bakal ada pendirian RS Covid-19 di Mal Cito, mereka sudah berusaha untuk melakukan komunikasi dengan manajemen Cito. Namun tak membuahkan hasil. Tak ada informasi detil yang berhasil mereka terima.
Di sisi lain, Project Manager RS Siloam Cito drg Sian Tjoe berdalih, pendirian RS Darurat tersebut atas permintaan dari Pemerintah Pusat.
"Kita tidak akan melakukan pendirian rumah sakit darurat Covid atas keinginan sendiri, namun didasarkan permintaan dari Kemenkes RI dan BNPB. Bahkan Pak Doni Kepala BNPB sendiri yang menyampaikan,” kata drg Sian Tjoe, Kamis 4 Februari 2021.