RS Apung dan TB Tarik Perhatian Kementerian Kesehatan Belanda
Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSAU) menerima kunjungan dari Kementerian Kesehatan Belanda, 7 November di Hall Dharmawangsa. Kunjungan ini dimaksudkan untuk saling bertukar informasi dan menjembatani terjalinnya kerjasama.
Dalam acara tersebut, juga sempat membahas tuberkolosis serta fasilitas kesehatan yang dimiliki RSAU. Penangganan penyakit infeksi seperti tuberkolosis yang ada di RSAU ternyata menarik perhatian Kementerian Belanda untuk bekerjasama.
“Ada dua materi yang disampaikan tuberkolosis dan peluang-peluang kerjasamanya. Mereka tertarik tentang penanganan penyakit infeksi yang ada di RSAU seperti tuberkolosis. Karena di sana (Belanda) kasusnya tidak sebanyak disini,”ujar dr. Brihastami Sawitri moderator diskusi
Selain itu, Brihastami juga menambahkan Kementerian Kesehatan Belanda juga tertarik dengan salah satu fasilitas RSAU yaitu rumah sakit terapung. Rumah sakit ini memang diperuntukan membantu korban bencana seperti di Lombok dan Donggala serta warga di wilayah terpencil.
Hal senada juga disampaikan Prof dr. Nasronudin selaku Direktur RSAU yang ditemui usai acara. Nasronudin mengatakan Kementerian Belanda sangat tertarik dengan program rumah sakit terapung.
“Floting hospital sendiri sebenarnya ide dari alumni kerjasama RSAU dan RS. Dr. Soetomo serta Universitas Airlangga. Sekarang masih di Donggala sebelumnya sudah ada di Lombok selama dua bulan dan akan terus membantu warga di daerah terpencil. Mereka tertarik dengan hal ini,“ terang prof Nasronudin.
Nasronudin menuturkan bahwa diskusi mengenai kerjasama ini akan berlanjut ke Belanda. “Selanjutnya mereka nanti mereka akan mengundang kami ke Belanda untuk lebih detail membahas kerjasama,“ kata dia. (pit)
Advertisement