RPH Surabaya: Ada Lonjakan Penjualan Hewan Kurban, Tapi Jasa Potong Menurun
Pada perayaan Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah ini, penjualan hewan kurban oleh Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Surabaya mengalami peningkatan, bila dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Utama (Dirut) RPH Kota Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho menjelaskan, walaupun penjualan hewan kurban bertambah, namun jasa penyembelihan hewan kurban mengalami penurunan jumlah.
"Untuk penjualan hewan kurban tahun lalu, berada di kisaran 70 ekor dan pemotongan hewan sekitar 130 ekor. Untuk tahun ini, 120 hewan kurban yang kami sembelih dan kemas. Kemudian untuk penjualannya, berada pada kisaran 115 ekor," jelas Fajar, di RPH Pegirian, Surabaya, Senin 17 Juni 2024.
Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan turunnya jumlah hewan kurban yang disembelih oleh RPH Kota Surabaya. Fajar mengungkapkan salah satu faktornya adalah menurunnya isu penyakit yang menyerang hewan kurban pada tahun ini.
Hal itu menyebabkan pihak masjid ataupun mushola di Kota Surabaya mulai percaya diri untuk menyembelih hewan kurban secara mandiri.
"Karena pada tahun-tahun sebelumnya, resiko penyakit pada hewan ternak, seperti Lumpy Skin Diseases (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) itu masif terjadi, sehingga masyarakat kemudian mempercayakan RPH Kota Surabaya untuk menyembelih dan mengemas daging hewan kurban tersebut," ungkapnya.
Walau begitu, Fajar tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan jasa yang ditawarkan oleh RPH Kota Surabaya.
Dirinya menjelaskan seluruh proses yang dilakukan oleh RPH Kota Surabaya, mulai dari penyembelihan hingga pengemasan daging hewan kurban, dilakukan menggunakan metode dan peralatan yang terjamin kehalalannya.
Selain itu, dalam setiap prosesnya, tim dokter hewan yang berjaga selalu memastikan daging kurban tersebut sehat dan aman untuk dikonsumsi.
"Dalam suasana Iduladha ini, kami tawarkan jasa penyembelihan dan pengemasan selama tiga hari. Jadi, per harinya kita melakukan pemotongan maksimal 65 ekor hewan, yang kemudian dibagi lagi per sesinya itu 10 hewan untuk disembelih," terangnya.
Untuk biaya penyembelihan dan pengemasan daging hewan kurban, tiap ekornya menelan biaya sebesar Rp2,5 juta. Fajar menegaskan, seluruh bagian dan organ tubuh dari hewan kurban akan diserahkan secara penuh kepada pemiliknya.
"Rp 2,5 juta itu bersih, mulai potong hingga kemas. Semua organ tubuh hewan kurban tidak ada yang diambil oleh RPH, baik kepala, kulit, kaki, jeroan, kita serahkan semua kepada pengkurban. Jika pengkurban ingin menghibahkan ke RPH, akan kita lelang dengan harga tertinggi, dan hasilnya itu masuk ke kas mushola RPH untuk kegiatan sosial, bukan bagian dari keuntungan kami," tegasnya.
Terkait limbah atau rumen dari hewan kurban yang disembelih pihaknya, Fajar mengatakan jika RPH sudah memiliki sistem IPAL, dan dipastikan limbah tidak akan mencemari lingkungan.
"Kami sudah punya sistem IPAL. Saat hewan dipotong, akan ditarik untuk pengulitan dan pengkakasan, yaitu lepas jeroan, lepas kepala, dan lepas kulit. Setelah itu jeroan langsung dipisahkan dan dicuci bersih dagingnya, dipotong. Jadi dalam kemasan kami, ada daging dan tulang. Daging 3/4 kilogram, 1/4 kilogram tulang. Jeroan, kepala, dan kaki kita berikan terpisah ke pengkurban," pungkasnya.
Advertisement