Rp346 Milyar untuk 31,9 Juta Jiwa, Muhammadiyah Tangani Pandemi
Muhammadiyah tidak hanya memberikan kritik membangun dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Tetapi, Muhammadiyah juga konsisten terlibat dalam menangani pandemi sejak awal.
Sejak diumumkannya kasus Covid-19 di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020, Muhammadiyah merespon cepat dengan membentuk Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pada 5 Maret 2020.
Pendirian MCCC lebih awal delapan hari daripada pembentukan Gugus Tugas Penanganan Covid yang baru dibentuk Pemerintah pada 13 Maret 2020. Tak hanya membentuk gugus tugas, Muhammadiyah juga menyiapkan perangkat fatwa, sikap keagamaan dan mengerahkan seluruh komponen Persyarikatan di tingkat pusat hingga ranting untuk bergerak bersama.
Gerak masif dan terstruktur Muhammadiyah diapresiasi oleh berbagai pihak dari akademisi asing, lembaga kesehatan internasional, hingga masyarakat Indonesia melalui metode jajak pendapat. Demikian dilansir lama resmi muhammadiyah.or.id, Kamis 13 Mei 2021.
Dari data terbaru dirilis MCCC pada 10 Mei 2021 pukul 16.00, Muhammadiyah terhitung telah merogoh kocek sedikitnya Rp346.331.832,234,- untuk sedikitnya 31.907.519 jiwa penduduk Indonesia dari beragam suku, ras dan agama.
Miliaran Rupiah untuk Kemanusiaan
Angka Rp346 Milyar itu difungsikan dalam 32 bentuk program penanganan Covid dari tingkat hulu (pencegahan) hingga hilir (penanganan) di bidang kesehatan, sosial, ekonomi hingga ketahanan pangan, namun tidak termasuk biaya perawatan di RS Muhammadiyah dan RS ‘Aisyiyah serta operasional relawan yang diperkirakan juga cukup besar.
Libatkan 86 Rumah Sakit Muhammadiyah
Pada bidang Rumah Sakit, Muhammadiyah tercatat telah melibatkan 86 Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah di seluruh Indonesia dengan penanganan terhadap 3.777 pasien ODP, 3.366 PDP, 17.618 pasien terkonfirmasi positif, 2.650 pasien probable dan 13.795 pasien suspek.
Sebanyak 60 Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah juga tleah melakukan vaksinasi bagi sedikitnya 68.208 warga Indonesia dari latar belakang agama yang berbeda.
Pelayanan Isolasi
Tak hanya melibatkan Rumah Sakit, Muhammadiyah juga membangun enam tempat pelayanan Isolasi bagi warga umum dengan kapasitas 192 kamar yang telah melayani 648 masyarakat.
Muhammadiyah juga telah menyelenggarakan lebih dari 70 serial seminar bertajuk Covid Talk dengan berbagai pakar. Tak hanya itu, Muhammadiyah pun melakukan program strategis dari bimbingan konseling hingga perlindungan anak bekerjasama dengan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ketahanan Pangan
Di bidang ketahanan pangan, Muhammadiyah menggandeng pemerintah Australia membentuk gerakan Getapak atau Gerakan Ketahanan pangan Keluarga yang terdampak Covid-19 pada 15 kabupaten/kota di 4 provinsi.