Rp1 Miliar untuk Korban KRI Nanggala, Donasi dari Inggris
Masyarakat Inggris terutama komunitas kapal selamnya sangat tersentuh mendengar tragedi kapal selam KRI Nanggala.
Tragedi ini diberitakan di seluruh dunia dan menimbulkan simpati sangat dalam bagi para awak kapal selam dan keluarga mereka.
Masyarakat Inggris dan komunitas kapal selamnya menjawab panggilan badan amal Inggris “We Remember Submariners” untuk memberikan donasi bagi keluarga para korban.
Secara keseluruhan mereka telah mengumpulkan £53.000 (1 Miliar Rupiah), yang akan diberikan kepada masing-masing keluarga korban sejumlah £1000 (Rp 19.5 juta).
Donasi tersebut akan diserahkan kepada TNI oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan penyelam Inggris yang sudah memiliki pengalaman selama 35 tahun, Matt Farr, di Tanjung Priok, Jumat 8 Oktober 2021.
Solidaritas AB Inggris
Donasi juga mencerminkan rasa solidaritas yang erat antara Angkatan Bersenjata Inggris dan Indonesia, dan niat yang kuat untuk saling mendukung dan bekerja sama.
Owen Jenkins mengungkapkan, dirinya bangga karena melalui badan amal Inggris 'We Remember Submariners', publik Inggris telah memberikan respons terhadap bencana kapal selam Nanggala dengan cara yang murah hati dan tulus.
“Namun tentu saja, tidak ada jumlah uang yang dapat menggantikan keluarga-keluarga ini atas kehilangan orang yang mereka cintai, tetapi kami berharap donasi ini dapat digunakan untuk membantu keluarga-keluarga tersebut saat mereka berduka, mengenang para awak kapal selam pemberani ini, dalam kesedihan mereka. Ini adalah tanda hubungan baik kami bahwa kehilangan mereka dirasakan di Inggris, dan bahwa publik ingin membantu,” ujar Owen Jenkins dalam keterangan resmi pada sejumlah media, termasuk Ngopibareng.id, Jumat 8 Oktober 2021.
Penyerahan donasi tersebut bertepatan dengan kunjungan Kapal Angkatan Laut Inggris HMS Richmond ke Indonesia pada 8 – 10 Oktober, menyatukan Angkatan Laut Inggris dan Indonesia, walaupun tetap menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan, baik di laut maupun di darat.
Program Royal Navy dan TNI mencakup beberapa kegiatan pertukaran budaya yang mencerminkan hubungan hangat antara Angkatan Laut dan rakyat Inggris dan Indonesia, serta kesediaan mereka untuk saling belajar dari satu sama lain.
Kegiatan Awak Kapal Pesiar
Dubes Jenkins menambahkan, berbagai kegiatan akan dilakukan oleh awak kapal saat bersandar di Jakarta.
“Pertukaran budaya, makanan dan tarian akan dilakukan selama kunjungan kapal ini. Selain itu juga ada keinginan Angkatan Laut Inggris untuk bertemu dengan para pelajar muda maritim Indonesia melalui Zoom dan mereka akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Ini menunjukkan persahabatan kita yang hebat dan saya senang HMS Richmond akan segera tiba sehingga kita bisa memulai pertukaran ini,” ucapnya.
Kepala Penasihat Teknis ILO untuk program Skills for Prosperity (Keterampilan untuk Kesejahteraan), Mary Kent, menjelaskan, meningkatkan keterlibatan antara pendidikan dan dunia kerja adalah pilar inti dari program Skills for Prosperity pemerintah Inggris.
“Hal ini sangat penting bagi ambisi nasional Indonesia untuk merevitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Teknis. Program tersebut dan mitranya telah menerima dukungan yang sangat baik dari perwakilan industri di sektor maritim Indonesia, dan pengalaman yang diberikan oleh HMS Richmond Inggris saat bersandar di Jakarta, akan membantu menginspirasi para kaum muda baik perempuan dan laki-laki yang merupakan generasi penerus pembuat kapal dan pelaut Indonesia,” ungkap Kent.
Sementara, ketika melintasi Laut Jawa Kapal HMS Richmond Inggris memberikan penghormatan kepada para awak KRI Nanggal dengan mengheningkan cipta selama dua menit.
Advertisement