Rp 12 M untuk yang Tahu Siapa Penembak Heli Presiden Kolombia
Pemerintah Kolombia menawarkan hadiah hampir 800.000 dolar AS atau sekitar Rp 12 miliar, untuk informasi yang mengarah pada penangkapan orang-orang di balik serangan terhadap helikopter yang membawa Presiden Kolombia Ivan Duque. Helikopter yang ditumpangi presiden dan beberapa menteri ditembak dari bawah hari Jumat lalu, di dekat perbatasan dengan Venezuela.
Saat itu itu helikopter itu mendekati bandara tujuan di Cucuta dalam penerbangan dari Sardinata, ketika mendapat tembakan. Tetapi heli berhasil mendarat di tujuan, tanpa ada yang terluka, tetapi foto-foto yang dirilis oleh kantor kepresidenan menunjukkan ekor dan bilah utama telah terkena tembakan.
“Hadiah hingga 3 miliar peso Kolombia atau sekitar 800.000 ditawarkan untuk informasi yang mengarah ke mereka yang bertanggung jawab atas serangan teroris ini”, kata Molano, dari kantor kepresidenan, seperti dikutip Reuters.
Jenderal Jorge Vargas, kepala polisi nasional Kolombia mengatakan, tim pencari yang dikirim ke lingkungan Cucuta terdekat menemukan AK-47 dan senapan kaliber 7,62 "bertanda angkatan bersenjata Venezuela".
Presiden Duque memang telah berulang kali menuduh pemimpin sosialis Venezuela, Nicolas Maduro, memberikan perlindungan kepada para pembangkang Kolombia dan para pemberontak bersenjata.
Kolombia dan Venezuela yang bertetangga memutuskan hubungan diplomatik tak lama setelah Duque, seorang konservatif, berkuasa pada 2018.
Pemberontak FARC telah dibubarkan. Tapi kelompok ini segera bergabung dengan kelompok pemberontak lainnya yaitu Tentara Pembebasan Nasional (ELN), serta kelompok bersenjata geng narkoba yang beroperasi di sepanjang perbatasan dengan Venezuela.
"Kami tidak takut dengan kekerasan atau aksi terorisme," kata Presiden Ivan Duque setelah serangan terhadap helikopternya hari Jumat. "Negara kita kuat," tambahnya.