Roy Marten Bercanda Soal Banjir dan Anies Baswedan
Roy Marten menjadi salah satu artis yang terkena imbas banjir Jakarta. Beberapa perabotan rumah tangganya hancur tak terselamatkan.
"Rumah kebanjiran ya sudah mau gimana hujannya gila begitu," ujar Roy Marten kepada wartawan, Kamis 2 Januari 2020.
Roy Marten mengaku masih menikmati malam pergantian tahun baru bersama teman-teman gereja hingga pukul 3 pagi. Sempat ketiduran, Roy terbangun saat air sudah mencapai 1 meter.
"Kita itu masih nyanyi-nyanyi jam 3 pagi tanggal 1 Januari. Terus saya ketiduran jam 5 dibangunin istri, banjir udah satu meter di rumah saya. Sebelumnya, saya lihat air naik tapi naik di halaman doang, saya nggak pindahin mobil karena ya nggak apa-apalah," ujarnya.
Pas bangun untung masih banyak orang, ada beberapa teman-teman Gereja yang pada tahu baruan ikut naikin (barang-barang) ke lantai 2," sambung Roy Marten.
Sayang, tidak semua perabotan rumah Roy Marten berhasil diselamatkan. Beberapa hancur terbawa air banjir. Termasuk mobilnya yang terendam.
“Ada beberapa barang yang hilang enggak tahu ke mana. Kursi-kursi di luar hilang, perabotan yang enggak sempat dinaikin ya, busuk juga kena air,” tutur ayah Gading Marten ini.
Sebelumnya beredar video keadaan banjir yang direkam Roy Marten di rumahnya. Dalam video viral tersebut terdengar suara Roy menyebut Nabi Nuh dan Anies Baswedan.
“Saya baru percaya pada Pak Anies Baswedan bahwa Nabi Nuh saja tidak bisa mengatasi banjir apalagi saya. Ini kondisi rumah saya seperti kolam,” ujar suara dibalik kamera video tersebut.
Namun, saat dikonfirmasi awak media, Roy Marten menyebut tidak bermaksud untuk menyalahkan siapapun. Soal Nabi Nuh dalam videonya juga merupakan hoaks.
“Pertama Pak Anies soal Nabi Nuh itu hoaks, Pak Anies enggak pernah ngucapin. Yang kedua saya enggak bermaksud untuk nyalahin siapa-siapa. Saya bercanda aja ini loh, kayak gini kondisi rumah saya. Enggak pengin nyalahin siapa-siapa, karena itu bencana alam,” ungkap Roy Marten.
Kakek Gempita Noura Marten ini masih berusaha mengambil sisi positif dari kejadian banjir yang menimpanya.
"Satu hal, jangan hitung yang hilang tapi syukuri yang dapat. Ya kalau 365 hari hidup damai sejahtera, sehari kebanjiran ya fair lah saya kira. Berpikir positif aja begitu," tutup Roy Marten.