Roy Kiyoshi ‘Karma’ Drop Out Kuliah Demi Jadi Konsultan Spiritual
Ketika masa sulit berlalu, tepatnya saat Roy Kiyoshi remaja, ibunya bertanya, “Kamu nanti mau kuliah apa?” Roy memutuskan melanjutkan sekolah ke Beijing, China.
Pada 2004 pergilah Roy seorang diri ke Beijing untuk kuliah kedokteran dengan kemampuan Bahasa Mandarin yang sangat terbatas.
Sudah satu tahun lebih menimba ilmu di Beijing, tiba-tiba hatinya mengatakan ingin kembali ke Indonesia. Roy tak ingin menyelesaikan kuliah kedokterannya. Ia ingin menolong orang dengan cara lain.
“Ini sebuah panggilan hidup. Saya merasa mau menolong orang dngan cara yang berbeda saja. Mau membagi pengalaman dan pemikiran saya sebagai orang indigo. Saya menelepon orangtua saya dan berkata, ‘Ma, saya mau menjadi konsultan spiritual saja.’ Mama tidak melarang. Katanya, semua pilihan ada pada saya,” cerita Roy.
Singkat cerita, Roy kembali ke Indonesia dan langsung membuka jasa layanan konsultasi untuk masalah-masalah spiritual pada 2006 silam. Awalnya tidak banyak orang yang datang.
“Setiap orang pasti punya masalah yang menggangu jiwa dan batin. Saya mencoba mencarikan mereka jalan keluar. Butuh waktu sampai orang mempercayai saya. Lalu dari kasus demi kasus yang berhasil, perlahan mulailah tersebar dari mulut ke mulut tentang layanan konsultasi ini,” papar Roy.
Pria kelahiran 24 Februari 1987 ini menamakan dirinya Indigo dan Psychic Reader. Ia juga merupakan Tarot Reader serta Spiritual Consultant. Berkat ‘Karma’ pria 31 tahun ini makin banyak menarik perhatian publik.
Roy memang tidak bisa merubah masa depan, tapi setidaknya ia mampu memberi peringatan pada mereka yang menaruh kepercayaan pada kemampuannya. Seperti yang Roy lakukan pada partisipan di program Karma.
Yang menarik, Roy tidak pernah mau memanfaatkan indera keenamnya untuk diri sendiri. “Ke orang lain saya pakai (indera keenam), tapi ke diri saya takut. Saya pengen sesuatu yang surprise, walau sebenarnya saya bisa melihat masa depan saya sendiri,” pungkasnya. (*)
Advertisement