Roy Keane Kembali Menyalakan Api Perseteruan dengan Ferguson
Roy Keane kembali menyalakan perseteruan dengan Alex Ferguson setelah 14 tahun kepergiannya dari Manchester United. Mantan kapten MU itu tak sepakat dengan pendapat banyak orang yang menyebut Ferguson selalu mengedepankan kepentingan terbaik untuk Manchester United.
Keane merupakan salah satu mantan kapten United yang paling banyak mengoleksi trofi. Keane tercatat meraih tujuh gelar Premier League dan satu mahkota Liga Champions dan sejumlah gelar lainnya. Namun di ujung kariernya bersama Setan Merah, Keane terpaksa angkat kaki di akhir musim 2005 menyusul pertengkarannya dengan Ferguson.
Meski perselisihan keduanya sudah berlalu cukup lama, tampaknya kapten kharismatik MU ini belum bisa melupakan perlakuan Sir Alex Ferguson kepadanya pada akhir kebersamaan mereka di Setan Merah.
"Saya tidak akan memaafkan Ferguson. Media memutarbalikkan fakta, sehingga saya terlihat sebagai biang dari kemarahan semua orang, itu semua omong kosong," kata Keane kepada Off The Ball seperti dikutip dari Sportskeeda, Rabu 4 September 2019 waktu setempat.
"Saya tidak peduli apakah itu Alex Ferguson atau Paus, Anda akan membela diri.”
"Orang-orang berbicara tentang manajemen Ferguson. Omong kosong. Orang mengatakan dia selalu memiliki kepentingan terbaik (untuk) Manchester United. (Buktinya) Darren Ferguson (putranya) memenangkan medali. Dia sangat beruntung," sindir Keane tentang Darren yang menurutnya tak pantas mendapatkan medali ketika MU meraih gelar Premier League 1992-1993.
Benar saja, Darren bisa dibilang berada di MU hanya karena faktor nepotisme. Maklum, ayahnya merupakan pelatih paling sukses sepanjang sejarah klub.
Darren menjadi bagian kesuksesan MU saat memenangkan Premier League 1992-1993. Dia bermain pada 15 laga awal kampanye menyusul cedera yang membelit bintang MU, Bryan Robson kala itu.
Namun Darren tak lagi menjadi starter sejak November. Tapi karena dia sudah memenuhi kuota untuk mendapatkan medali juara, Darren pun ikut naik ke panggung untuk menerima pengalungan medali.
Keane bergabung dengan Setan dari Nottingham Forest pada tahun 1993, memenangkan 17 trofi sebelum pindah ke raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic.
Tak sampai setahun membela Celtic, legenda MU berusia 48 tahun itu memutuskan banting setir menjadi pelatih. Keane tercatat pernah menjadi manajer Sunderland (2006-2008) dan Ipswich Town (2009-2011), sementara ia juga menjabat sebagai asisten pelatih Republik Irlandia, Aston Villa dan Nottingham Forest.
Dalam otobiografinya yang diterbitkan pada 2013 silam, Ferguson mengakui dirinya dan Keane saling mengkritisi. Ia juga mengakui, Keane adalah sosok pemain yang paling sering mengkritisinya selama memimpin MU.
Ferguson sendiri salah satu pelatih tersukses di dunia. Ia menjadi pelatih terlama yang melatih klub Inggris. Pria asal Skotlandia itu menukangi MU selama 26,5 tahun dan berhasil memenangi 13 gelar Liga Primer Inggris, dua mahkota Liga Champions, lima Piala FA, dan empat Piala Liga.