Rossi Optimistis, Tapi Masih Khawatirkan Ketahanan Ban Belakang
Menempati posisi kelima di FP2 membuat Valentino Rossi diliputi rasa optimis. Namun ia mengkhawatirkan ketahanan ban yang bisa merusak hasil balapannya. Maklum, di MotoGP Aragon, masalah ban aus di lap-lap terakhir membuat Rossi tak mampu mengejar ketinggalan dari pembalap lain.
Optimisme Rossi sendiri didasari oleh capaian para pembalap Yamaha di sesi latihan bebas pertama dan kedua (FP2). Apalagi dalam FP2 yang berlangsung jumat 4 Oktober 2019 WIB, para pembalap Yamaha menempati posisi lima besar dengan Fabio Quartaro (Yamaha Petronas) yang mencatatkan waktu tercepat.
"Sepertinya kami sangat kompetitif dalam durasi pendek dengan ban lunak, semua pembalap Yamaha (mencatatkan waktu) yang cukup baik, seperti tahun lalu perasaan di trek ini positif karena ban bekerja dengan baik dan Anda dapat menaiki motor ini dengan baik," kata Rossi seperti dikutip dari Crash.
“Tetapi untuk kecepatan kami memiliki beberapa masalah lagi sehingga kami perlu bekerja dan menemukan ban yang tepat untuk bagian belakang. Kita perlu menemukan cara untuk tetap konstan untuk semua balapan, karena akan sangat panas dan sangat sulit untuk menjaga ban.”
Pada balapan kali ini, Rossi berambisi mengakhiri 11 seri tanpa satu pun kemenangan. MotoGP terberat yang dialami Rossi sejak turun di kelas utama MotoGP. Sejauh ini, hasil terbaik yang dicapai Rossi hanya di urutan kedua ketika ia gagal mempertahankan posisinya di MotoGP Amerika Serikat di Sirkuit Austin.
Kegagalan besar di musim ini pun menjadi alasan Rossi mengganti kepala krunya, Silvano Galbusera dengan Davide Munoz. Kebersamaan Rossi dengan Galbusera akan berakhir di akhir MotoGP 2019, karena di masa pramusim, Munoz sudah akan bekerja untuk Rossi.
Galbusera diangkat sebagai kepala kru Rossi pada tahun 2014, menggantikan Jeremy Burgess, tetapi hasilnya cukup mengecewakan bagi Yamaha, terutama di musim ini. Rossi juga telah mengkonfirmasi Galbusera akan beralih ke tim uji MotoGP Yamaha yang berbasis di Eropa.
Sementara Munoz ditunjuk karena ia berhasil mengantarkan Francesco Bagnaia meraih gelar Moto2 pada tahun 2018, dan saat ini menjadi kepala kru untuk Nicolo Bulega di tim Sky VR46 Moto2.
Perubahan itu terbilang mengejutkan karena Rossi sempat membantah akan memberhentikan Galbusera pada Juli lalu. Namun juara dunia sembilan kali itu merinci alasan di balik perubahan tersebut.
“Setelah balapan Misano kami berbicara dengan Silvano karena kami ingin mencoba melakukan sesuatu untuk menjadi lebih kuat,” kata Rossi.
“Bersamaan dengan dengan itu, Silvano juga ingin bekerja untuk Yamaha tetapi dia ingin mencoba sesuatu dengan lebih sedikit tekanan dan juga dengan lebih sedikit hari di luar Italia,” jabarnya.