Rossi Menduga Keluarnya Beberapa Pembalap Ducati karena Merasa Dikhianati
Legenda MotoGP, Valentino Rossi, menduga sejumlah pembalap Ducati merasa dikhianati oleh Ducati yang lebih memilih Marc Marquez sebagai pembalap di tim resminya untuk tahun 2025.
Diketahui, pada awal Juni lalu, Ducati mengumumkan telah mengontrak Marquez untuk bergabung dengan Francesco Bagnaia di tim pabrikannya setelah juara dunia delapan kali itu menolak motor pabrikan di Pramac.
Hal itu terjadi karena Ducati awalnya memilih untuk mempromosikan Martin, yang kemudian menandatangani kontrak dengan Aprilia untuk tahun 2025 setelah diberitahu tentang perubahan keputusan mereka selama akhir pekan Grand Prix Italia.
Keputusan Ducati saat itu dianggap membuat marah kubu Valentino Rossi. Selain karena Bagnaia produk Akademi VR46, dan Rossi memiliki hubungan yang buruk dengan Marquez menyusul sejumlah insiden yang melibatkan keduanya.
Dalam wawancara dengan L'Equipe, Rossi memberikan pendapat kritis mengenai masalah tersebut. “Saya belum selesai memahaminya,” tutur Rossi memulai perbincangan.
Menurutnya, Ducati memiliki sistem yang menarik, dengan piramida yang memungkinkan pengendara muda untuk maju. Ia mengatakan, dengan sistem itulah Pecco dibesarkan, begitu juga dnegan Martin maupun Marco Bezzecchi. Maka, mereka pun menantikan untuk mendapatkan promosi. Tapi tiba-tiba Ducati memutuskan untuk memilih Marquez.
“Wajar jika (para pembalap) merasa dikhianati. Dari satu momen ke momen berikutnya, mereka tidak lagi diperhitungkan, jadi tidak heran mereka menganggap pilihan Marquez sebagai lelucon."
Rossi yakin Bagnaia mampu melawan Marquez dengan mesin yang setara pada tahun 2025 dan tidak membutuhkan kedatangannya sebagai rekan setim untuk membuktikan kualitasnya sebagai juara MotoGP.
Rossi menilai, Pecco sudah siap menghadapi musim baru dan Marquez sebagai rekan satu tim yang bisa menjadi lawan. Sebab, Pecco membuat perbedaan dan berhasil meningkatkan standar.
“Dia adalah juara dunia dua kali dan sedang berjuang untuk gelar ketiga, tetapi menurut saya, dia tidak membutuhkan Marc di dalam pit box untuk membuktikan bahwa dia adalah nomor satu.”
Dampak dari ini juga menyebabkan Pramac menandatangani kontrak dengan Yamaha sebagai mitra satelit untuk tahun 2025, dengan skuat Rossi sekarang mendapatkan dukungan pabrikan Ducati untuk Fabio Di Giannantonio.
Anak didik VR46, Bezzecchi, juga akan bergabung dengan Martin di tim pabrikan Aprilia tahun depan. Keluarnya kedua pembalap bertalenta itu diperkirakan bakal menjadikan perebutan gelar MotoGP 2025 bakal lebih sengit.