Rossi Kembali Buka Perseteruan Lamanya dengan Marquez
Juara dunia MotoGP tujuh kali, Valentino Rossi membuka kembali rivalitas lamanya dengan Marc Marquez. Terbaru, Rossi menyatakan pembalap Repsol Honda itu ‘terlihat buruk’ saat membahas insiden Sepang 2015.
Sekitar tujuh tahun lalu, Valentino Rossi kalah dari Jorge Lorenzo dalam perebutan gelar MotoGP, dan berulang kali menuduh Marc Marquez telah membantu Lorenzo, yang kemudian langsung dibantah oleh Marquez.
Rossi dan Marquez kemudian bertarung wheel-to-wheel di Malaysia sebelum terjadi insiden saat Vale terlihat menggerakkan kakinya saat terus ditempel oleh Marc, yang membuat pembalap Repsol Honda itu terjatuh.
Dari kejadian tersebut, The Doctor dinyatakan bersalah dan dihukum tiga poin dan dipaksa untuk memulai akhir musim MotoGP Valencia dari posisi terakhir. Terlepas dari upaya heroiknya, Rossi hanya finis keempat dan harus merelakan gelar kepada Lorenzo.
"Tak satu pun dari kami (dia dan Rossi) memiliki kecepatan lebih dari yang lain, kami berjuang selama beberapa putaran sampai salah satu kehilangan kesabaran,” ucap Marquez, dikutip dari Crash.
“Saya pikir dia akan menangani semuanya secara berbeda dari yang dia lakukan, karena orang yang kehilangan kesabaran adalah dia.”
Menanggapi hal itu, Rossi berbicara kepada La Gazzetta dello Sport di Valencia akhir pekan ini: "Itu normal bahwa dia melanjutkan hal ini, tetapi semua orang tahu apa yang terjadi pada tahun 2015, semua orang memahaminya. Jadi setiap kali dia mengatakan itu tidak benar (Marquez membantu Lorenzo), dia hanya terlihat buruk."
Rossi dan Marquez telah menjadi musuh bebuyutan sejak bentrokan mereka pada tahun 2015, sebuah keretakan yang belum pernah sembuh dan kini tampaknya dibuka kembali.
Legenda MotoGP itu hadir di Valencia untuk menyaksikan Francesco Bagnaia , lulusan akademi VR46-nya, memenangkan gelar dengan menyisihkan Fabio Quartararo.
Rossi Puji Bagnaia
Rossi kemudian mengalihkan pembicaraannya tentang Bagnaia. Gelar perdana untuk anak asuhnya di VR46 itu membuatnya menjadi juara MotoGP Italia pertama sejak Rossi pada 2009.
"Pecco sangat kuat, dia membutuhkan zona nyamannya, tetapi ketika dia benar dengan motornya, dia tidak bisa dikejar," kata Rossi. “Dia juga baik, sopan, pria yang baik, Anda dapat melihat bahwa dia berasal dari keluarga yang baik,” puji Rossi untuk anak didiknya itu.
Sementara soal pebalap Yamaha Franco Morbidelli yang juga lulusan VR46, Rossi mengatakan: "Saya berharap dia lebih kompetitif, tapi dia kesulitan," tutur Rossi tentang pembalap yang mengakhiri musim ini di peringkat ke-19 itu.