Rossi Berharap Keseimbangan Motornya Membaik di MotoGP Jerman
Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi mengakui dirinya tiba di MotoGP Jerman dari saat tersulit selama kariernya sebagai pembalap MotoGP. Namun ia berharap perubahan keseimbangan motor yang dilakukan sebelum balapan MotoGP Assen berlangsung diharapkan berdampak positif di Sirkuit Sachsenring.
Rossi memang masih merasa ada yang tak sesuai antara dirinya dengan Desmosedici 2019. Terbukti, ia tak tampil kompetitif hampir di semua seri MotoGP 2019 (8 seri sebelumnya). Rossi mengakui, masalah kesimbangan yang membuatnya melambat di Mugello dan Assen (selama sesi latihan bebas dan kualifikasi).
Selain itu Rossi juga sedang diliputi kesialan tiga kali beruntun pada tiga seri terakhir. Setelah terjatuh di Mugello, Rossi tak bisa melanjutkan balapan menyusul insiden tabrakan beruntun yang disebabkan Jorge Lorenzo di MotoGP Catalan. Terakhir, Rossi harus menepi setelah menabrak Takaaki Nakagami ketika balapan MotoGP Assen baru berlangsung lima putaran.
Kini, dengan karakter yang sesuai dengan tipikal Yamaha, Sachsenring memberikan harapan pada Rossi untuk memperbaiki situasi yang dia hadapi. Maklum, musim lalu Rossi finis kedua di sirkuit ini setahun lalu, hasil terbaiknya dari seluruh seri MotoGP 2018.
"Kami tiba dari saat yang sulit," kata Rossi. “Di Barcelona saya cukup kompetitif tetapi saya tidak beruntung. Tetapi di Mugello dan Assen, dua sirkuit tempat saya biasanya kompetitif, saya menderita dan saya sangat lambat sepanjang akhir pekan. Kurang lebih kami memiliki masalah yang sama,” tutur Rossi.
“Tapi kami punya kesempatan karena di Assen pada hari Minggu kami memodifikasi sesuatu hal keseimbangan motor. Saya tidak memiliki perasaan yang sangat baik di bagian kecepatan untuk naik secara maksimal (pada latihan bebas dan kualifikasi). (Tapi) dalam balapan saya merasa baik. Saya sudah jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan latihan.”
Sayangnya, saat ia mulai nyaman dengan modifikasi yang dilakukan teknisi Yamaha, Rossi terjatuh di lap kelima. “Kami mulai dari sana (di hari balapan MotoGP Assen) untuk memahami bahwa di sini kami bisa lebih kompetitif,” terangnya.
“Di sini, lintasannya sangat berbeda tetapi tahun lalu saya tidak terlalu buruk. Itu selalu sulit, trek yang aneh dan sangat khusus. Tapi kami akan mencoba memahami jika kami bisa maju ke depan."
Perjuangan Rossi di Assen berbeda dengan rekan setimnya, Maverick Vinales, yang akhirnya tampil sebagai pemenang. Begitu juga dengan rookie Fabio Quartararo, yang finis di posisi ketiga. Quartararo malah selalu tampil kompetitif sejak MotoGP Catalan.
Tinggi badan Rossi yang membedakan dengan ketiga pembalap Yamaha. Perbedaan itu pula yang membuat Rossi kurang cocok dengan settingan motor Yamaha. Satu-satunya pembalap Yamaha yang memiliki kemiripan dengan Rossi adalah Franco Morbidelli, Namun Rossi tetap yang paling tinggi dibandingkan ketiga pembalap Yamaha lainnya.
“Saya tidak tahu persis apa yang membuatnya kesulitan, tetapi sepertinya dibandingkan dengan Quartararo dan Maverick, Franco sedikit bermasalah selama akhir pekan. Namun pada akhirnya ia mampu melakukan balapan yang baik. Tapi aku tidak tahu persis caranya,” kata Rossi.
"Kami mencoba menyesuaikan diri dan mencoba dan memahami jika kami merasa lebih baik dengan sepeda motor di sini."