Ronny Sompie dari Jenderal Polisi, Dirjen Imrigrasi lalu Dicopot
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly telah mencopot Ronny Franky Sompie sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham.
Ronny dicopot atas kekeliruan informasi perihal keberadaan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang jadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harun Masiku.
Sebelum menjadi Dirjen Imigrasi, Ronny memulai karirnya sebagai polisi. Pria kelahiran Manado, 17 September 1961 ini merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (yang kemudian melebur jadi Akademi Militer dan Akademi Kepolisian).
Ronny mulanya tak ingin menjadi polisi, tetapi menjadi prajurit Angkatan Laut. Namun pembinanya saat itu melihat Ronny lebih berpotensi menjadi polisi.
Ronny kemudian memulai karirnya sebagai polisi. Dia pun pernah menjabat Kapolres Sidoarjo (2003), Direskrimum Polda Sumut (2005), hingga Kapolwiltabes Surabaya (2009).
Karir Ronny pun terus menanjak hingga ia sempat menjadi Kadiv Humas Polri (2013) hingga Kapolda Bali (2015).
Pada 2012, Ronny pernah mendaftar mengikuti seleksi pemilihan Deputi Penindakan KPK. Namun Ronny gagal hijrah dari Mabes Polri ke Kantor KPK, lantaran kalah dalam seleksi.
Ronny kembali mencoba peruntungannya untuk alih status dari Kepolisian pada 2013. Ketika itu ia maju ke seleksi pemilihan deputi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Lagi-lagi Ronny gagal.
Kemudian, pada 2015, Ronny mendapatkan tawaran jabatan bergengsi. Dia kemudian ditunjuk menjadi Dirjen Imigrasi.
Namun, Ronny dinilai melakukan kekeliruan ketika Imigrasi menyebut tersangka Harun Masiku masih berada di luar negeri dan belum datang di Indonesia. Meskipun telah meluruskan kekeliruan itu, akhirnya Ronny dicopot.
Pencopotan Ronny tertuang dalam Surat Menkumham Nomor M.HH.KP.04.02-13 tertanggal 28 Januari 2018. Melalui surat itu, Yasonna sekaligus memberikan tugas baru kepada Ronny sebagai Analis Keimigrasian Utama.
Untuk sementara, Ronny digantikan oleh Irjen Kemenkum HAM Jhoni Ginting. Selain Ronny, Yasonna juga mencopot Direktur Sistem dan Teknologi Informasi (Dirsistik) Keimigrasian, Alif Suaidi. Alif juga dianggap bertanggung jawab atas terjadinya delay system Bandara Internasional Soekarno-Hatta sehingga menimbulkan informasi keliru tentang Harun Masiku.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM sempat menyebut Harun pergi ke Singapura pada 6 Januari 2020 dan belum kembali ke Indonesia. Namun, rekaman kamera pengawas di Bandara Soekarno-Hatta dan manifes penerbangan yang menyebut Harun sudah kembali ke Indonesia pada 7 Januari 2020. Istri Harun, Hildawati Jamrin, pun menyebut sang suami sudah di Indonesia pada 7 Januari.