Ronaldo Sakit Hati Karena Merasa Dikhianati Erik Ten Hag
Cristiano Ronaldo merasa dikhianati dengan menunjuk langsung ke pelatihnya, Erik ten Hag. Bintang Portugal itu mengakui bahwa dia bukan satu-satunya yang ingin dia keluar dari Manchester.
"Tidak hanya pelatih, ada dua atau tiga orang lagi yang ingin saya keluar dari klub,” ungkap Ronaldo dalam wawancara dengan jurnalis kenamaan, Piers Morgan.
Hubungan Ronaldo dengan Ten Hag pun memanas musim panas lalu. Perseteruan keduanya semakin meruncing. Puncaknya, terjadi ketika Ronaldo marah dan meninggalkan bangku cadangan di menit ke-89 saat MU melawan Tottenham pada 20 Oktober 2022 lalu.
Pada pertandingan itu, Ronaldo memilih pergi meninggalkan stadion karena tak dimainkan oleh pelatih berkepala plontos itu.
Ia bahkan tak segan menyatakan bahwa dirinya kehilangan respek kepada sang pelatih karena juru taktik asal Belanda itu dinilai tak menghormatinya.
"Saya tidak menghormati dia karena dia tidak menghormati saya. Jika Anda tidak menghormati saya, saya tidak akan pernah menghormati Anda."
Bukan hanya pelatih, Ronaldo juga merasa sakit hati kepada pihak klub yang dinilainya kurang empati. Diawali ketika dia terlambat bergabung dengan tim pada pramusim lalu karena anak perempuannya yang berusia tiga bulan harus dirawat di rumah sakit pada Juli lalu.
Kala itu, pihak klub meragukan keterangan Ronaldo yang ingin mendampingi putrinya di rumah sakit.
Ia semakin tak respek pada pihak klub saat kehilangan salah satu dari anaknya yang baru lahir. Karena Ronaldo tak merasakan dukungan dari klub.
Serang Rooney
Dalam wawancara tersebut Cristiano juga menyampaikan menyerang para pengkritiknya. Salah satu yang gigih adalah mantan rekan satu timnya di klub berjuluk Setan Merah, Wayne Rooney.
"Saya tidak tahu mengapa dia sangat mengkritik saya. Mungkin karena dia menyelesaikan kariernya dan saya masih bermain di level tertinggi. Saya tidak akan mengatakan saya terlihat lebih baik darinya, itu benar..."
Lebih lanjut, Ronaldo mengatakan bahwa situasi ini bukanlah hal baru di musim ini. "Mungkin saya seharusnya tidak mengatakannya, tetapi orang harus tahu yang sebenarnya. Saya merasa dikhianati. Saya merasa beberapa orang tidak menginginkan saya di sini. Tidak hanya tahun ini, tahun lalu juga."
Ronaldo menyesalkan bahwa klub tidak sesuai dengan sejarahnya. Ia meyakini bahwa itulah penyebab MU tidak mampu bersaing dengan yang terbaik.
"Saya tidak melihat evolusi di klub sejak Sir (Ferguson) pergi, perkembangannya nol," ujar striker Portugal itu menyoal keputusan klub menempatkan Ralf Rangnick sebagai manajer klub musim lalu.
"Jika Anda bahkan bukan seorang pelatih, bagaimana Anda akan menjadi manajer Manchester United? Saya bahkan belum pernah mendengar tentang dia."
Sikap berbeda ditunjukkan Ronaldo tentang penggemar MU. Ronaldo merasa fans MU adalah segalanya.
"Mereka adalah hal terpenting dalam sepak bola, Anda bermain untuk mereka. Mereka selalu di pihak saya. Bagi saya mereka adalah segalanya. Itulah mengapa saya memberikan wawancara ini, karena ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakan apa yang saya pikirkan."