Rommy Sebut KPK Hilangkan Peran Khofifah dan Kiai Asep
Terdakwa kasus jual beli jabatan di lingkungan Kemenag, Romahurmuziy alias Rommy menyebut keterlibatan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan KH Asep Saifudin.
Rommy menyebut dua orang tersebut berperan mengusulkan sosok Haris Hasanudin sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kakanwil Kemenag Jatim).
"Dari dakwaan sengaja dihilangkan peranan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kiai Asep Saifuddin Halim," ujar Rommy saat membacakan eksepsi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Senin, 23 September 2019.
Rommy menuding Khofifah dan Kiai Asep berkepentingan dengan mengusulkan Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jatim. Rommy menyebut mertua Haris, yang bernama Roziki, adalah Ketua Tim Sukses Pemenangan Khofifah pada Pilkada Jatim 2018. Sedangkan Kiai Asep, disebut Rommy, berkepentingan menempatkan kepala dan guru madrasah di Jatim, apalagi Haris juga merupakan santri dari Kiai Asep.
"Hal ini perlu saya tekankan karena dilihat dari motif inisiasi dan intensitas komunikasi dalam pengusulan Haris Hasanuddin adalah Khofifah dan Kiai Asep yang pertama kali mengusulkan Haris. Bahkan Kiai Asep berkali-kali menghubungi saya mendesak nominasi Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jatim," kata Rommy.
Rommy menerima usul dari Khofifah dan Kiai Asep tersebut dan meneruskannya ke Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menurut Rommy, apa yang dilakukannya sudah sesuai undang-undang dengan menindaklanjuti aspirasi publik.
"Terlebih dalam keterangan Menteri Agama Lukman Hakim di sidang Haris dan Muafaq, jelas-jelas yang bersangkutan menyatakan saya mengusulkan M Amin Mahfud. Namun saya juga menyampaikan aspirasi lain, di mana Khofifah dan Kiai Asep terus mendesak Haris untuk diangkat Kakanwil Kemenag Jatim," kata Rommy.
Advertisement