Rombongan Warga Ambil Paksa Jenazah Dites, Satu Positif Covid
Hasil tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) massal terhadap 17 warga Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis lalu, 21 Januari 2021 akhirnya keluar. Seorang di antara 17 warga Kalibuntu diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.
“Dari 17 yang mengikuti tes swab PCR massal, hanya satu yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dokter Dewi Vironica, Minggu, 24 Januari 2021.
Dokter Viro, panggilan akrab Dewi Vironica mengatakan, seorang yang positif Covid-19 itu memiliki kontak erat dengan jenazah Covid-19, Rodiyah, 47 tahun, warga Kalibuntu. “Yang bersangkutan bukan keluarga jenazah Covid-19, hanya memiliki hubungan kekerabatan,” katanya.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesahatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo itu mengaku, bersyukur sebab saat swab massal di kantor Desa Kalibuntu, yang bersangkutan mau datang.
Disinggung apakah akan dilakukan tracing ulang terkait hasil swab tersebut, Viro mengatakan, tidak perlu. “Hanya perlu edukasi agar warga Kalibuntu tidak lagi melakukan jemput paksa jenazah di rumah sakit,” kata perempuan kelahiran Balikpapan, Kaltim itu.
Sebenarnya terkait penjemputan paksa jenazah Covid-19, Rodiyah di RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo disesalkan kerabat Rodiyah, Baihaqi Muhammad. “Mudah-mudahan yang akan datang, tidak ada lagi warga yang menjemput paksa jenazah Covid-19,” katanya.
Penjemputan paksa jenazah, kata Baihaqi, selain berisiko penularan Covid-19 juga melanggar hukum. Akibat penjemputan paksa jenazah, sebanyak 12 warga Kalibuntu pun diperiksa di Mapolres Probolinggo, Jumat, 22 Januari 2021.
Meski telah diperiksa polisi, status ke-12 warga Kalibuntu itu masih sebatas saksi. “Tetapi tidak menutup kemungkinan, setelah kami cocokkan dengan bukti-bukti yang kami dapatkan, mereka bisa menjadi tersangka,” kata Kapolres Probolinggo, AKBP Ferdy Irawan.
Seperti diketahui, ratusan warga Kalibuntu meluruk RSUD Waluyo Jati, Sabtu malam, 16 Januari 2021 lalu. Mereka mengambil paksa jenazah Covid-19, Rodiyah, kemudian membawanya pulang dengan pikap.
Akibat tindakan tersebut, sejumlah fasilitas rumah sakit seperti, pintu dan kaca pecah. Pemeriksaan sementara, sebagian besar warga yang datang ke rumah sakit sebatas ikut-ikutan.