Rombongan Ibu-ibu di Malang Bertemu Ajal saat Hadiri Acara PKK
Khairil Wicaksono terkejut ketika mendengar kabar jika istri kakaknya berserta anaknya, Istikomah dan Ainun, terlibat dalam kecelakaan di Jalan Simpar Wringin Anom, Poncokusumo, Kabupaten Malang beberapa hari lalu. Kakak iparnya Istikomah berusia 36 tahuh, sedangkan Dahayu Ainun Condro, berusia 8 tahun.
Saat ini Istikomah sedang dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, sedangkan Ainun dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pickup bak terbuka. "Adik sepupunya saya itu yang meninggal kan ikut sama ibunya. Saya dapat kabarnya meninggal langsung lemas," ujarnya pada Jumat 28 Mei 2021.
Rumah Khairil dan kakak iparnya tersebut bersebelahan. Saat ini rumah tersebut kosong. Kakak kandungnya, yakni suami dari Istikomah, berada di RSSA untuk menunggui istrinya.
Ainun kata Khairil meninggal pada 26 Mei 2021, kemarin. Saat mendengar ada kecelakaan Khairil langsung memacu motornya menuju RSSA Kota Malang. "Saat saya ke rumah sakit jenazahnya sudah tidak ada di tempat. Sepertinya memang meninggal di lokasi kejadian. Setelah itu kami makamkan pada malam harinya," katanya.
Khairil teringat, semasa Ainun hidup, ia juga sering menggendong adiknya tersebut. "Kalau main ya hampir tiap hari sama saya. Sering gendong juga dulu. Tapi sekarang kan udah besar. Udah kelas dua Sekolah Dasar (SD)," ujarnya.
Khairil melanjutkan, kakak ipar dan adik sepupunya saat itu menumpang pickup menuju ke Ranu Pani, Lumajang dalam rangka acara ibu-ibu PKK.
Hingga saat ini pihak kepolisian dari Polres Malang belum menentukan tersangka penyebab kecelakaan tunggal mobil pickup dengan bak terbuka yang menelan delapan korban jiwa di Jalan Simpar Wringin Anom, Poncokusumo, Kabupaten Malang, 26 Mei 2021, kemarin.
Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan, dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah karena faktor human error. Keterangan ini didapatkan setelah memeriksa sebanyak enam orang saksi.
Selain itu ujar Hendri pihaknya juga sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menganalisa penyebab pasti kecelakaan yang merenggut delapan nyawa tersebut. "Kami juga berkoordinasi dengan pihak pabrikan mobil untuk memeriksa kendaraan tersebut apakah memang laik jalan," ujarnya.
Sopir mobil pickup tersebut ujar Hendri sampai saat ini masih dalam perawatan intensif tim medis RSSA Kota Malang. Jika nanti keadaan sudah membaik, kata Hendri pihaknya akan menggali keterangan dari yang bersangkutan.