Rokok Vs Vape, Mana yang Berbahaya?
Vape atau vapor juga sudah menjadi bagian dari gaya hidup anak-anak muda masa kini. Awalnya, vape bertujuan untuk membantu orang-orang ingin berhenti merokok. Sebab, banyak yang mengira bahwa vape atau rokok elektrik adalah alternatif yang lebih aman dibandingkan dengan rokok tembakau yang punya bahaya cukup jelas.
Banyak juga yang membanding-bandingkan lebih bahaya vape atau rokok tanpa tahu kandungan dari keduanya secara rinci. Sebenarnya, mana yang lebih aman di antara vape vs rokok?
Pengertian Rokok Vs Vape
Rokok ialah silinder dari kertas panjang yang berukuran 70 hingga 120 mm, dengan diameter 10 mm (bevariasi tergantung negara masing-masing) yang berisi daun-daun tembakau kering yang telah dicacah. Dalam kandungan rokok memiliki sekitar 600 zat yang apabila dibakar, akan menghasilkan lebih dari 7.000 bahan kimia yang membahayakan bagi kesehatan, yaitu dapat menyebabkan kanker dan merusak paru-paru.
Manusia yang merokok pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika. Tujuannya memuja dewa atau roh. Pada abad ke-16, bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa ikut mencoba untuk mengisap rokok dan membawa tembakau ke Eropa.
Kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan eropa, tapi berbeda dengan Indian yang merokok untuk keperluan ritual. Pada abad ke-17, para pedagang spanyol masuk ke turki, sejak saat itu kabiasaan merokok yang mulai masuk negara-negara Islam.
Sementara itu, vape awalnya diciptakan di Cina pada tahun 2003 oleh seorang apoteker untuk mengurangi asap rokok. Vape terdiri dari sebuah baterai, sebuah cartridge yang berisi cairan, dan sebuah elemen pemanas yang dapat menghangatkan sekaligus menguapkan cairan tersebut ke udara.
Produk ini mengandung nikotin, yaitu zat adiktif yang juga ditemukan dalam tembakau. Nikotin adalah senyawa yang membuat seseorang ingin terus merokok lagi dan lagi. Ini merupakan senyawa candu yang ada di dalam rokok. Senyawa ini akan mencapai otak dalam waktu 15 detik setelah dihirup. Selain di dalam rokok, senyawa yang satu ini juga ditemukan dalam insektisida.
Nikotin adalah zat yang bisa membahayakan kesehatan ibu dan janin. Jika membandingkan kadarnya yang ada di dalam vape vs rokok, kandungan nikotin di dalam rokok tembakau umumnya jauh lebih besar.
Kandungan Zat Rokok dan Vape
Rokok
1. Formaldehyde
Merupakan zat yang sering digunakan didalam kayu lapis, papan serat dan papan partikel. Apabila berlebihan dapat menyebabkan kanker hidung serta merusak sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.
2. Asetaldehida
Senyawa yang biasa digunakan dalam lem sekaligus zat yang menimbulkan penyakit kanker.
3. Nitrosamine
Zat yang menjadi penyebab mutasi DNA beberapa diantaranya diketahui sebagai karsinogen.
4. Aseton
Aseton digunakan untuk menghapus cat kuku yang sangat berbahaya jika masuk kedalam tubuh, termasuk ginjal dan hati.
5. Arsenik
Arsenik merupakan zat yang terdaat di dalam racun tikus.
6. Amonia
Zat yang dapat menyebabkan asma, dan meningkatkan tekanan darah, biasanya zat ini banyak digunakan dalam bahan pembersih.
7. Acrolein
Zat yang terkandung dalam gas air mata, yang dapat mengiritasi mata serta saluran pernapasan bagian atas.
8. Benzene
yang merupakan senyawa yang dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan membahayakan organ reproduksi
9. Kromium
Zat yang digunakan dalam perawatan kayu dan pengawet kayu, yang menyebabkan kanker paru-paru
10. Kadmium
Zat sebagai pelapis logam, zat ini dapat menyebabkan kerusakan otak, ginjal dan hati.
11. Toluene
Digunakan sebagai zat pelarut, seperti cat, dapat membuat seseorang menjadi linglung, hilang ingatan, mual, dan lemah.
12. Karbon Monoksida
Gas beracun yang tidak memiliki bau dan rasa.
13. Tar
Senyawa yang ketika asap rokok dihirup, maka 70% akan menempel pada paru-paru dalam bentuk zat coklat.
14. Nikotin
Zat ini adalah zat yang paling berbahaya diantara yang lainnya, zat nikotin ini dapat membuat seseorang menjadi kecanduan atau adiktif.
Apabila Anda kecanduan dalam mengkonsumsi rokok dikarenakan nikotin ini, tentu seluruh senyawa lainnya baru akan memberikan efek samping yang juga turut membahayakan bagi tubuh.
Vape
1. Formaldehyde
Formaldehyde adalah zat penyebab kanker yang bisa terbentuk ketika cairan vape terlalu panas. Senyawa ini biasanya banyak digunakan dalam kayu lapis, papan serat, dan papan artikel. Formaldehyde berisiko menyebabkan kanker hidung, merusak sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru. Tetapi, sulit untuk mengetahui secara pasti apa saja bahan kimia yang ada di dalam rokok elektrik. Sebagian besar produk kerap tidak mencantumkan semua zat yang ada di dalamnya.
2. Propilen Glikon
Zat ini biasanya digunakan untuk menghasilkan kabut pada panggung. Pada tingkat tertentu, propilen glikol bisa menyebabkan sejumlah gejala seperti iritasi mata, hidung, paru-paru, tenggorokan, sakit kepala, mual, berpotensi merusak hati, ginjal serta sistem saraf.
3. Bahan Kimia Perasa
Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa rasa-rasa pada vape mengandung bahan kimia yang disebut dengan diacetyl. Senyawa ini kerap dikaitkan dengan penyakit paru serius yaitu bronchiolitis obliterans atau paru-paru popcorn. Artinya, kandungan vape vs rokok sama-sama berakibat buruk pada paru-paru.
4. Gliserin
Gliserin berbentuk cairan kental yang tidak berbau, tidak berwarna, dan rasanya manis. Meskipun aman dikonsumsi, belum ada penelitian lebih lanjut tentang dampak yang muncul jika dihirup secara berlebihan.
5. Nikotin
Sama halnya dengan rokok, dalam kandungan vape juga terdapat nikotin, jumlahnya bervariasi tergantung produknya masing-masing.
Perbandingan Rokok dengan Vape
- Kandungan Nikotin
Di antara rokok dan vape memiliki jumlah nikotin yang berbeda. Jumlah nikotin yang terkandung vape lebih sedikit dibandingkan rokok tembakau.
- Asap rokok
Asap yang dihasilkan rokok tembakau cenderung memiliki bau tembakau yang menyengat. Cairan vape biasanya mengandung nikotin, propilen glikol, gliserin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Namun, sama seperti rokok, asap vape atau aerosolnya mengandung zat-zat yang bahaya untuk kesehatan. Uap yang keluar ini bukanlah uap air biasa. Uap pada vape punya berbagai zat yang biasanya membuat ketagihan dan dapat menyebabkan penyakit paru, jantung, hingga kanker.
- Kecanduan
Banyak perokok yang beralih menggunakan vape, karena dianggap efektif dapat menghentikan kebiasaan merokok dan kecanduan nikotin. Padahal, hingga saat ini vape belum terbukti dapat menghentikan kebiasaan merokok, bahkan efek candu vape lebih kuat daripada rokok tembakau.
- Gangguan Kesehatan
Rokok atau vape sama-sama dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit, seperti kanker, jantung gangguan paru-paru, sesak nafas, nyeri dada, batuk, dan sakit kepala.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik. Oleh karena itu, rokok elektrik vs rokok tembakau sama-sama punya bahaya yang tak bisa diabaikan. Jadi, akan jauh lebih baik jika Anda menjauhi rokok tembakau dan vape demi kesehatan yang lebih baik.