Rokat Nyonteng Kolbuk, Tradisi Warga Bondowoso Rawat Sumber Air
Setiap kemarau panjang, warga sejumlah desa di Bondowoso selalu kesulitan air bersih. Banyak sumber mata air dan air sumur milik warga desa yang mengering.
Kondisi seperti itu tidak terjadi di Desa/Kecamatan Sumberwringin Bondowoso. Warga desa tidak pernah kesulitan air bersih saat kemarau panjang. Sumber mata air maupun air sumur milik warga tetap tersedia dan tidak pernah mengering.
Warga Desa Sumberwringin rupanya punya tradisi turun temurun merawat sumber mata air tetap tersedia. Yakni, tradisi Rokat Nyonteng Kolbuk, yang dalam bahasa Madura berarti meruwat sumber mata air.
Sejumlah prosesi budaya asli Desa Sumberwringin tetap dilakukan dalam tradisi Rokat Nyonteng Kolbuk hingga saat ini. Seperti, menyembelih kambing dan menguburkan kepala kambing.
Warga Desa Sumberwringin, baik laki-laki dan perempuan tua maupun muda membawa tikar dan berkumpul di dekat sumber mata air. Dipimpin tetua atau tokoh masyarakat, warga desa berdoa dan makan bersama dekat sumber mata air yang diruwat.
Tak hanya itu saja. Warga desa juga membawa hasil bumi masing-masing, seperti padi serta sayuran dan buah. Kemudian, warga saling menukar hasil bumi ini.
"Selain itu, dalam Rokat Nyonteng Kolbuk,warga menggelar beragam kesenian lokal Desa Sumberwringin. Seperti macapat, tarian, dan keliling desa membawa hasil bumi," kata Sub Koordinator Budaya dan Tradisi Disparbudpora Bondowoso, Endah Listyorini, Sabtu 19 Agustus 2023.
Tradisi Rokat Nyonteng Kolbuk, tambah Endah, digelar setiap tahun pada bulan Muharram. Tradisi ini sebagai bentuk syukur warga Desa Sumberwringin atas sumber air yang melimpah dan hasil bumi nya.
"Tradisi Rokat Nyonteng Kolbuk di Desa Sumberwringin yang sudah turun temurun, ini tetap dilestarikan warga desa hingga saat ini," tambahnya.
Kepala Desa Sumberwringin Dedi Hendriyanto juga mengatakan, Rokat Nyonteng Kolbuk merupakan tradisi turun temurun nenek moyang warga Desa Sumberwringin. Ditujukan untuk selamatan desa meruwat sumber air agar warga tidak pernah kesulitan air bersih di musim kemarau.
"Tradisi ini tetap dilestarikan warga desa hingga sekarang. Karena, warga percaya tradisi turun temurun dari nenek moyang ini membuat sumber mata air di Desa Sumberwringin tidak pernah mengering. Bahkan, bisa mengairi sejumlah desa di 3 kecamatan, yakni Sumberwringin, Sukosari, dari Tapen,"kata Dedi, Sabtu 19 Agustus 2023.